Bunga Pinjaman Kereta Cepat dari China Jadi 3,4%, Tak Sesuai Harapan Luhut

10 April 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ajak Dubes China untuk Indonesia Lu Kang meninjau proyek KCIC Jakarta-Bandung, Rabu (30/3/2022). Foto: Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ajak Dubes China untuk Indonesia Lu Kang meninjau proyek KCIC Jakarta-Bandung, Rabu (30/3/2022). Foto: Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan negosiasi dengan China Development Bank (CDB) untuk menentukan suku bunga pinjaman Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dari negosiasi terakhir yang dilakukan, bunga pinjaman tersebut dikenakan sebesar 3,4 persen.
ADVERTISEMENT
Bunga pinjaman tersebut menurun dibandingkan sebelumnya 4 persen. Namun, angka ini masih tak sesuai dengan harapan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menginginkan 2 persen. Luhut pun memastikan akan kembali melobi CDB.
"Kemarin dia sudah mau turun dari 4 persen tapi angkanya kita mau lebih rendah lagi. Offer pertama 3,4 dari 4 (persen), tapi kita masih ingin lebih rendah lagi kalau bisa," kata Luhut saat konpers di Kantor Kemenko Marves, Senin (10/4).
Luhut tidak menutup kemungkinan negosiasi meminta bunga pinjaman hanya 2 persen tak direstui. Namun dia mengatakan, bunga pinjaman 2 persen untuk Kereta Cepat Bandung-Jakarta masih terbilang murah dibanding harus utang dari negara lain seperti Amerika.
"Maunya kita 2 persen, tapi enggak mungkin juga semua tercapai. Karena kalau kamu pinjam ke luar juga bunganya sekarang bisa 6 persen juga. Jadi 3,4 persen, misalnya sampai situ, we are doing okay, walaupun enggak oke oke amat," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Adapun rencananya Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai beroperasi 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT RI ke-78. Kedua negara telah menyepakati nilai pembengkakan anggaran atau cost overrun sebesar USD 1,2 miliar.
"Suku bunga sudah turun dari 4 persen, sekarang kita pengin lebih rendah lagi, ya kita lihatlah. Insyaallah akan beres. Juga mengenai struktur penjaminan serta tenor dan jangka waktu, ini tinggal final," pungkas Luhut.