Buwas Bantah Pernyataan Mendag soal Beras Impor Sudah Masuk RI

28 Mei 2018 17:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bulog, Budi Waseso. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bulog, Budi Waseso. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membantah bahwa beras impor putaran kedua yang diteken Kementerian Perdagangan telah masuk ke Indonesia. Buwas panggilan Budi Waseso, menegaskan sampai hari ini belum ada beras impor masuk dari rencana impor yang kedua.
ADVERTISEMENT
“Belum, belum. Belum ada. Itu program yang lama. Sampai hari ini tidak ada program yang baru (impor beras),” kata Buwas kepada kumparan di Kantor Bulog, Jakarta, Senin (28/5).
Menurut dia, beras impor yang saat ini sudah masuk merupakan hasil keputusan Rapat Koordinasi (Rakor) sebelumnya. Buwas tidak menampik bahwa beras impor hasil Rakor pertama tersebut secara bertahap sudah tiba di Indonesia.
“Itu kan yang lama, yang lama kan memang sudah masuk. Belum ada, yang perintah kedua itu belum. Jadi kalau yang lama, yang sekarang ada, bertahap, itu yang program yang pertama,” ujarnya.
Beras impor Vietnam (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Beras impor Vietnam (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah telah mengimpor beras asal Vietnam sebanyak 500 ribu ton. Jumlah tersebut sama dengan izin impor yang dikelurkan Kemendag sebelumnya. Enggar mengklaim sebagian beras impor putaran kedua tersebut sudah mulai masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Barang sudah ada, sebagian sudah ada. Kan yang masuk sudah 670.000 ton, itu kan bagian dari itu. Jadi itu impor sudah dan persetujuan rakrotas itu dihadiri dipimpin oleh Menko (Perekonomian), Mentan, Dirut Bulog dan dari BUMN,” kata Enggar beberapa waktu lalu.
Polemik impor beras putaran kedua pun terus bergulir. Sebelumnya Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan agar Bulog menjalankan impor beras yang berdasarkan pada hasil keputusan rapat koordinasi.
Menurut Darmin, keputusan untuk mengimpor beras tersebut sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Bulog hanya sebagai operator yang tugasnya hanya menjalankan impor tersebut.
"Tapi yang memutuskan kebijakan itu pemerintah, bukan Bulog. Bulog pelaksanaan," katanya.