Buwas Jamin Beras Jokowi yang Akan Dibagikan ke 10 Juta Keluarga Tak Berkutu

23 Juni 2020 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, meninjau beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, meninjau beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Dirut Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas membantah adanya kabar bahwa beras Bulog, termasuk untuk bansos yang diberikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kualitasnya tidak baik. Ia menganggap informasi itu hanya ulah oknum tidak bertanggungjawab yang ingin mengganggu kinerja Bulog.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara Buwas memastikan beras yang disalurkan Bulog ke masyarakat itu kualitasnya baik atau premium?
"Kita harus menyajikan kualitas pangan sehingga harus ada 1 sistem yang dibangun, karena sistem sudah berjalan proses dan SOP-nya juga berjalan baik. Beras yang keluar dari BULOG itu melalui proses sistem rice to rice. Itu mesin kita punya sangat besar," kata Buwas saat konferensi pers yang disiarkan di akun Instagram Perum Bulog, Selasa (23/6).
Cara kerja rice to rice secara sederhana adalah dengan memasukkan beras ke dalam mesin lalu dioperasikan. Mesin tersebut akan membersihkan kotoran yang ada pada beras.
Dua pekerja merapikan beras yang telah dimasukkan ke dalam karung di gudang Bulog Subdivre Gorontalo di Talumolo, Kota Gorontalo, Gorontalo. Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Buwas menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam menjaga kualitas beras. Ia juga menjamin beras bantuan presiden yang disalurkan ke masyarakat sudah melalui proses quality control yang ketat termasuk dengan adanya teknologi mesin beras yang dipunyai oleh Bulog.
ADVERTISEMENT
"Ini masalah pangan dan perut rakyat, jadi harus berkualitas, ini jaminan Bulog. Kita tidak berpikir komersial untuk bantuan pemerintah pada masyarakat miskin. Untuk meringankan beban kehidupan mereka," ujar Buwas.
Selain itu, Buwas mengatakan setiap saat pihaknya langsung mengecek ke lapangan. Apabila ada temuan kualitas beras Bulog yang kurang baik, Buwas menegaskan pihaknya bakal langsung bertanggung jawab.
“Jadi ketika ada temuan di lapangan langsung kita tangani, termasuk bila mana ditemukan 1 kutu saja di beras itu itu langsung kita tangani dan kita ganti. Kita telusuri dari mana kutu itu, produksinya kok bisa masuk. Nah itu juga kita telusuri,” ungkap Buwas.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/5/2020) Foto: ANTARA Foto/Galih Pradipta
Sebelumnya, Buwas merasa selama ini memang tidak ada komplain secara langsung dari masyarakat mengenai kualitas beras Bulog. Meski begitu, ia mengungkapkan ada beberapa pihak yang menganggap beras Bulog penuh kutu.
ADVERTISEMENT
“Kemarin diviralkan itu ada beras dari kita yang didalamnya itu ada kutunya banyak dan bergumpal-gumpal, tapi kita sudah selesaikan. Kita cek ke lapangan pelakunya sudah ditangani Polri, sudah ditangani polri karena niatnya tidak baik,” tutur Buwas.
Buwas tidak membeberkan di mana lokasinya. Namun, ia menjelaskan kejadian seperti itu dilakukan saat ada beras Bulog didrop ratusan karung. Lalu dicampur oleh pihak tidak bertanggung jawab dengan menaruh satu karung beras yang ada kutunya. Ia memastikan satu karung beras yang ada kutunya itu bukan milik Bulog.
*** Saksikan video menarik di bawah ini.