Buwas Jamin Kualitas Beras Bantuan PPKM: Tak Berkutu, Telurnya Saja Tak Mungkin

12 Agustus 2021 17:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengemas beras di Gudang Bulog Sub divre Ciamis, Sindangrasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020). Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengemas beras di Gudang Bulog Sub divre Ciamis, Sindangrasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020). Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perum Bulog siap menyalurkan bantuan beras PPKM tahap II sebanyak 88 ribu ton untuk 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) memastikan beras yang disalurkan kualitasnya bagus.
ADVERTISEMENT
Sebab, beras tersebut berasal Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berasal dari serapan petani. Buwas menjelaskan pihaknya juga sudah membersihkannya melalui mesin rice to rice di Bulog.
“Bulog mengeluarkan beras CBP tidak begitu saja dikeluarkan. Harus melalui proses rice to rice. Kalau proses sudah dilalui jangan bilang itu ada kutu, telurnya saja enggak mungkin,” kata Buwas saat acara Kick Off Distribusi Bantuan Beras PPKM Tahap II, Kamis (12/8).
Presiden Jokowi bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso meninjau gudang Bulog di Jakarta Utara. Foto: dok. YouTube Setpres
Sehingga masyarakat tidak perlu ragu dengan beras bantuan tersebut. Buwas mempersilahkan pihak yang tidak percaya dengan beras yang disalurkan Bulog agar mengecek prosesnya secara langsung.
Buwas mengatakan pihaknya mengambil stok beras dari petani di program tersebut juga sesuai dengan instruksi presiden. Ia mengupayakan penyaluran bantuan beras PPKM itu bisa lancar dan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Buwas menegaskan pihaknya bertanggung jawab dalam penyaluran bantuan ini dengan tidak memikirkan segi bisnis.
“Kegiatan ini adalah misi negara bukan misi bisnis, jadi bagaimanapun harus sukses karena tujuannya membantu masyarakat yang susah,” ujar Buwas.
Bantuan beras PPKM ini merupakan program pemerintah melalui Kementerian Sosial yang berkolaborasi dengan Bulog. Pendistribusiannya dibantu oleh PT Pos Indonesia dan DNR Corporation.