BWI Buka Suara Soal Gerakan Wakaf Uang yang Diprotes Warganet

9 Februari 2021 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menghitung uang saat menghadiri pertemuan mingguan di joglo kampung batik Giriloyo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menghitung uang saat menghadiri pertemuan mingguan di joglo kampung batik Giriloyo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah belum lama ini telah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU). Adapun GNWU merupakan salah satu program pengembangan ekonomi syariah yang bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan nasional. Lewat gerakan ini pemerintah memperkenalkan bahwa dana wakaf sedianya bisa menjadi sumber pendanaan pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Sayangnya peluncuran gerakan ini menuai kontroversi di masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang tidak menyetujui jika dana umat digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Menanggapi banyaknya aksi protes tersebut, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh membeberkan sejatinya penolakan segelintir pihak soal wakaf uang tersebut ditunggangi kepentingan politik.
“Kemarin heboh. Saya sudah tanya, sounding ke beberapa kawan, berdialog. Saya ajak bicara dari hati ke hati para tokoh-tokoh yang sangat kritis itu. Kenapa panjenengan komentarnya negatif? Apakah karena wakafnya? Kesimpulannya adalah hebohnya karena ada distorsi politik,” ujar Nuh dalam Webinar Gerakan Nasional Wakaf Uang: Antara Cita-Cita dan Realita, Selasa (9/2).
Mohammad Nuh di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta, Selasa (10/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Nuh merasa janggal dengan sikap beberapa tokoh yang menentang gerakan wakaf uang. Padahal menurutnya, wakaf sudah ada sejak zaman nabi. Nuh juga memastikan bahwa wakaf uang tidak akan dikorupsi seperti dana bansos.
ADVERTISEMENT
Nuh pun menyesalkan sikap-sikap yang tidak mendukung gerakan wakaf uang ini hanya karena alasan politik. Menurutnya, pihak-pihak yang menentang wakaf uang sama halnya dengan menentang ajaran nabi.
Selain itu, distorsi politik tersebut hanya akan semakin menghambat perkembangan wakaf uang.
“Jangan sampai perbedaan pandangan politik, wakaf enggak bisa berkembang. Panjenengan kasih stigma negatif (karena alasan politis), kalau itu yang terjadi, kepleset panjenengan. Karena dianggap menghambat ajaran Rasul. Saya doakan panjenengan jangan sampai karena perbedaan politik, wakaf jadi terhambat,” ujarnya.
Di sisi lain, Nuh juga menyesalkan karena banyak masyarakat atau warganet yang ikut tersulut emosinya dan latah menolak wakaf akibat pernyataan-pernyataan negatif dari beberapa tokoh. Namun lewat kejadian tersebut Nuh menyadari bahwa hal tersebut disebabkan karena literasi wakaf uang di tingkat masyarakat yang masih rendah.
ADVERTISEMENT
Nuh pun berkomitmen akan mencoba membenahi masalah tersebut dengan meningkatkan literasi dan membangun pemahaman dengan para tokoh yang selama ini menentang GNWU.
“Tugas BWI adalah meningkatkan literasi itu dan bicara dari hati ke hati supaya enggak masuk ke distorsi politik,” tandasnya.