BWI: Potensi Wakaf Capai Rp 180 T, Realisasinya Baru Rp 855 Miliar

9 April 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokoh masyarakat desa memperlihatkan sertifikat tanah wakaf yang diserahkan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh masyarakat desa memperlihatkan sertifikat tanah wakaf yang diserahkan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia yang dilengkapi dengan aset wakaf. Salah satu aset wakaf yakni jumlah tanah wakaf yang mencapai 429.849 lokasi seluas 56.210 hektar. Namun aset wakaf tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal.
ADVERTISEMENT
“Dari potensi wakaf uang nasional sebesar Rp 180 triliun, baru bisa terkumpul di 2021 sebanyak Rp 855 miliar,” ujar Wakil Ketua BWI Yuli Yasin dalam Workshop Jurnalis Wakaf 2022, Sabtu (9/4).
Yuli mengatakan alokasi aset wakaf terbesar diperuntukkan untuk musala sebesar 27,91 persen. Disusul oleh sekolah sebesar 10,74 persen, makam sebesar 4,37 persen, pesantren sebesar 3,98 persen.
“Sedangkan alokasi sosial menggunakan wakaf produktif baru sekitar 9,22 persen. Inilah persoalan di Indonesia,” katanya.
Wakaf produktif merupakan harta benda yang diwakafkan untuk dimanfaatkan dalam aktivitas produksi dan disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf.
Petugas dengan protokol kesehatan berada di lobi kantor Bank Wakaf Mandiri (BWM) Almuna Berkah Mandiri yang tetap beroperasi saat pandemi di Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Ia membandingkan dengan aset wakaf luar negeri yang sangat berkembang. Misalnya operasional masjid Al Azhar Mesir ditutup oleh wakif (orang yang berwakaf), sehingga aset wakaf dikembangkan melalui lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
"Aset wakaf digunakan untuk membangun 120 ribu perkantoran dan perumahan, 22 perusahaan, dan Bank Faishal Al Islamy menggunakan wakaf," tambahnya.
Sementara di Singapura aset wakaf dikembangkan menjadi apartemen, perkantoran, dan pusat pembelajaran. Di daerah Kuwait, pemanfaatannya berupa pembangunan Tower Salsabil yang terdiri dari 44 lantai.
"Pemerintah memberi dana ke BWI sebesar Rp 8 miliar dalam setiap tahun,” tutupnya.