Bye Dolar AS! RI dan Malaysia Perpanjang Penggunaan Mata Uang Lokal

27 September 2022 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang ringgit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang ringgit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia sepakat memperbarui perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal (Local Currency Bilateral Swap Arrangement/LCBSA) hingga senilai RM 8 miliar atau Rp 28 triliun pada 23 September 2022.
ADVERTISEMENT
LCBSA merupakan bentuk kerja sama keuangan bilateral yang lazim dilakukan oleh bank sentral untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang tertentu, seperti dolar AS. Perjanjian ini memungkinkan suatu bank sentral untuk mendapatkan valuta asing dari bank sentral mitra dengan cara saling mempertukarkan mata uang lokal masing-masing negara, untuk kemudian dipertukarkan kembali pada saat jatuh tempo yang telah disepakati. ​
Perjanjian tersebut berlaku efektif selama tiga tahun dan merupakan pembaruan atas perjanjian yang pertama kali disepakati pada tahun 2019. Pembaruan LCBSA tersebut juga semakin memperkuat kerja sama keuangan antar kedua bank sentral.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI memercayai bahwa pembaruan LCBSA tersebut mencerminkan terus berlangsungnya penguatan kerja sama keuangan antara Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia. Hal ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap fundamental ekonomi kedua negara.
ADVERTISEMENT
"Pembaruan perjanjian juga menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat stabilitas pasar keuangan melalui penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk transaksi bilateral antara Indonesia dan Malaysia," ujar Perry dalam keterangannya, Selasa (27/9).
Sementara itu, Gubernur Bank Negara Malaysia, Tan Sri Nor Shamsiah Mohd Yunus menjelaskan, pihaknya menyambut baik kelanjutan kerja sama tersebut. Hal ini tentunya telah mempertimbangkan perkembangan arus perdagangan yang signifikan antara Malaysia dan Indonesia.
"Kerja sama LCBSA ini juga melengkapi kerja sama keuangan yang telah dimiliki kedua bank sentral yang ditujukan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal pada aktivitas perdagangan dan investasi antar kedua negara," tambahnya.