CEO Jouska: Ada Klien yang Memanfaatkan Situasi

1 September 2020 12:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Jouska, Aakar Abyasa. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Jouska, Aakar Abyasa. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan perencana keuangan Jouska yang tengah tersandung masalah dugaan kerugian investasi klien, buka suara untuk secara terbuka untuk pertama kalinya. CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno pun muncul ke publik.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers yang digelar secara langsung dan virtual, Aakar meminta maaf terkait kasus ini. Dia pun meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di industri keuangan.
Kata Aakar, saat ini pihaknya terus menyelesaikan keluhan klien dan direspons beragam. Aakar mengklaim, ada beberapa klien yang memanfaatkan situasi ini dengan meminta sahamnya dibeli kembali (buyback) selain saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK).
"Dinamika yang berkembang, ada juga klien yang memanfaatkan situasi ini dengan cara meminta di-buyback sahamnya selain LUCK, termasuk yang komplain ini ternyata tidak punya kesepakatan dengan Mahesa," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/9).
Logo Jouska. Foto: Dok. Jouska
Mahesa atau PT Mahesa Strategis Indonesia (MSI) adalah broker yang menjadi pihak ketiga dalam bisnis Jouska. Aakar mengatakan, Mahesa yang selama ini memiliki kewenangan dalam berjualan efek kepada klien Jouska. Menurut Aakar, ada 328 klien yang memiliki surat kesepakatan bersama dengan Mahesa dari 1.700 klien Jouska year to date.
ADVERTISEMENT
"Dan sekali lagi, tidak semuanya (klien) punya surat kesepakatan dengan Mahesa. Masih banyak klien Jouska yang setelah diedukasi, transaksi jual beli saham secara mandiri tanpa dibantu pihak Mahesa," ujarnya.
Sedangkan beberapa klien lainnya menyatakan kesepakatan damai. Mahesa menyebut sudah ada 45 klien yang mau berdamai dan 63 klien yang menuntut, sudah melengkapi data yang dibutuhkan.
Menurut Aakar, jumlah klien yang sepakat damai dan ada dispute ini tidak sampai 5 persen dari total klien aktif Jouska sebanyak 1.700 klien. Dia menyatakan, hingga hari ini sudah mengeluarkan uang Rp 13 miliar untuk menyelesaikan masalah ini.
Aakar sendiri merupakan pemegang saham di Mahesa sebagai komisaris. Tapi dia mengklaim sebagai investor yang pasif di perusahaan ini. Jadi tidak ikut andil dalam keputusan Mahesa dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Perlu saya luruskan, jumlah uang untuk kesepakatan ini Rp 13 miliar bukan Rp 40 miliar. Saat ini, kenapa baru saya yang maju karena harus ada pihak yang walaupun saya pemegang pasif di Mahesa saya merasa harus bertanggung jawab," ujar dia.