CEO Jouska Dipanggil Bareskrim Polri
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Tapi, Aakar tidak menjelaskan apa saja keterangan yang diminta oleh kepolisian. Dia mengaku panggilan ini merupakan yang pertama yang ditunjukkan kepada dirinya sebagai petinggi Jouska.
"Untuk update penyelidikan Bareskrim , saya sebatas diminta keterangan. Panggilan pertama saya hadir dua minggu lalu. Informasi umum saja dari Bareskrim," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/9).
Selain panggilan Bareskrim, lembaga lain yang memanggil Jouska terkait skandal di industri keuangan adalah Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi atau SWI yang berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan. SWI memanggil Jouska pada 24 Juli 2020 saat kasus ini muncul ke publik.
Selain kedua lembaga tersebut, menurut Aakar, belum ada pemanggilan lain, termasuk Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Berdasarkan informasi yang beredar, dana investasi Jouska terindikasi kasus pencucian uang.
ADVERTISEMENT
"Sampai detik ini kami belum dapat undangan resmi dari PPATK. Jouska secara badan terdaftar di bawah PPATK, setiap tahun rutin ikut seminar dan kegiatan Anti Money Laundry. Tapi kami panggilan resmi belum ada," kata dia.
Jouska mengklaim bahwa dalam bisnis perencanaan keuangan yang dijalankannya, tidak ada proses transaksi apa pun dari klien ke Jouska. Menurut dia, imbalan yang dibayarkan klien adalah jasa konsultan, bukan transaksi pembeli saham seperti yang ramai dikeluhkan di luar.
"Jadi, pure hanya fee adviser dan revenue Jouska lain dari event edukasi. Biasanya ketika kontrak dengan klien itu klien menyatakan dana tidak didapatkan dari hasil kejahatan," ujarnya.