CEO SIA Bicara Pentingnya Kolaborasi untuk Garap Potensi di Industri Penerbangan

10 November 2023 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Executive Officer Singapore Airlines, Goh Choon Phong, di SIA Training Centre Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chief Executive Officer Singapore Airlines, Goh Choon Phong, di SIA Training Centre Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CEO Singapore Airlines (SIA), Goh Choon Phong, mengakui saat ini industri penerbangan di Asia Pasifik sudah mulai pulih setelah dihantam pandemi COVID-19. Ia mengatakan masyarakat sudah banyak bepergian ke luar negeri setelah pandemi mereda.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut membuat lalu lintas penumpang antaroperator di Asia Pasifik naik hampir 200 persen pada Mei 2023 dibanding tahun sebelumnya. Lalu lintas penerbangan internasional di 2023 diproyeksikan mencapai 72 persen dari tingkat sebelum pandemi.
Goh menilai untuk menggarap potensi bangkitnya industri penerbangan tersebut harus diikuti dengan adanya kolaborasi dari semua pihak terkait.
"Kolaborasi yang lebih mendalam dalam industri penerbangan, serta dengan pemangku kepentingan utama kami seperti pemerintah, regulator, dan bandara, akan menjadi lebih penting di tahun-tahun mendatang," kata Goh di acara Association of Asia Pacific Airlines (AAPA) atau pertemuan asosiasi maskapai penerbangan se-Asia Pasifik 2023 di Singapura, Jumat (10/11).
Goh menganggap pertemuan AAPA edisi ke-67 penting untuk mendiskusikan langkah apa yang bisa dimaksimalkan lagi, khususnya untuk menggarap potensi di industri penerbangan. Apalagi banyak maskapai penerbangan yang menjadi anggota AAPA.
CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong, saat welcoming dinners pertemuan maskapai se-Asia Pasifik di Singapura. Foto: Moh Fajri/kumparan
Maskapai anggota AAPA adalah Air Astana, Air India, All Nippon Airways, Bangkok Airways, Cathay Pacific Airways, China Airlines, EVA Air, Garuda Indonesia, Japan Airlines, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Royal Brunei Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airways International.
ADVERTISEMENT
"Hanya dengan bekerja sama kita bisa memfasilitasi perjalanan internasional yang lebih lancar, memenuhi kebutuhan jangka panjang kami target keberlanjutan dan dekarbonisasi, dan mengatasi tantangan masa depan yang akan menghadang kita," ujar Goh.
Goh menuturkan bakal semakin banyak orang bepergian ke luar negeri baik untuk perjalanan bisnis, liburan, maupun bertemu keluarga. Ia memastikan maskapai penerbangan siap memfasilitasi perjalanan tersebut.
"Mereka juga ingin tetap terhubung secara fisik dengan keluarga mereka dan orang-orang terkasih yang mungkin tinggal di bagian yang berbeda di dunia," tutur Goh.