Cerita Irfan Setiaputra saat Dipercaya Erick Thohir Jadi Bos Garuda

22 Januari 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irfan Setiaputra. Foto: Facebook/Irfan Setiaputra
zoom-in-whitePerbesar
Irfan Setiaputra. Foto: Facebook/Irfan Setiaputra
ADVERTISEMENT
Irfan Setiaputra resmi menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero). Pengangkatannya dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini.
ADVERTISEMENT
Irfan mengaku ditawari jabatan Dirut Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada awal bulan ini dengan mengobrol banyak hal. Sehari sebelum pengumuman, Irfan mengaku sempat deg-degan sebab belum tahu seperti apa penilaian dari Kementerian BUMN.
"Ada banyak diskusi setelah itu juga dengan Pak Wamen (Kartika Wirjoatmodjo) mengenai probability-nya di Garuda, prosesnya seperti apa, ada assessment. Mudah-mudahan bagus hasilnya makanya tadi pagi diumumkan, saya soalnya sempet deg-degan dari tadi malam gitukan karena gugup hasil assessment-nya," kata dia saat dihubungi via telepon di Jakarta, Rabu (22/1).
Irfan mengaku rasa deg-degan itu muncul karena dia bukan orang yang berasal dari industri penerbangan. Latar pendidikannya adalah sarjana informatika Institut Teknik Bandung (ITB). Profesi yang ditekuni juga di bidang teknologi hingga pertambangan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, katanya, jika seorang menteri sudah meminta, pantang untuk ditolak. Hal itu juga yang dialaminya ketika ditawarkan jabatan untuk Dirut PT INTI (Persero) oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil.
Konferensi pers RUPSLB Garuda Indonesia oleh Sahala Lumban Gaol (kiri) dan Fuad Rizal di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelum di Garuda Indonesia, dia pernah mencicipi kursi BUMN dengan menjadi Direktur Utama PT INTI, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Ia berhenti di tengah jalan dari jabatan Dirut PT INTI karena alasan gaji. Makanya, meski bukan berasal dari sektor penerbangan, Irfan merasa terhormat atas tawaran Erick Thohir.
"Dalam perjalanan hidup saya, setelah urus telekomunikasi, terus pindah ke tambang. Cuma orang agak goblok atau setengah gila yang mau melakukan itu. Walaupun saya kadang lihat track record saya mudah-mudahan tidak mengecewakan masuk industri baru ini. Kalau mau dibilang apakah saya punya pengalaman di industri penerbangan, saya harus akui tidak," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kini, jabatan baru itu harus dijalankan Irfan dengan baik. Kata dia, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Garuda Indonesia, utamanya keselamatan, pelayanan, dan kinerja keuangan.