Bolu Ceu Haji - Program kartu prakerja

Cerita Peserta Prakerja, Merintis Bisnis Kue dan Raup Omzet Jutaan Rupiah

17 Agustus 2020 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bolu Ceu Haji, bisnis kue yang dirintis Teni Tri Wahyuni setelah mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Bolu Ceu Haji, bisnis kue yang dirintis Teni Tri Wahyuni setelah mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus corona membuat Teni Tri Wahyuni (30 tahun) harus memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan. Itu harus dia lakukan lantaran penghasilan sang suami yang bekerja di sektor informal, merosot tajam.
ADVERTISEMENT
Biasanya saat situasi normal, pendapatan suaminya sebagai freelancer motion designer, lebih dari cukup untuk menghidupi dia dan anaknya yang baru berusia satu tahun. Namun, sejak akhir Maret 2020 ,proyek suaminya mulai berkurang dan lebih sering di rumah.
"Suami pekerja informal, freelancer motion designer. Sebelumnya lumayan banyak pendapatannya, cuma sejak pandemi jauh berkurang, jadi mesti muter otak juga bantu suami," ujar Teni menceritakan kesulitannya kepada kumparan, Kamis (13/8).
Teni pun mencoba membantu menambah pendapatan suaminya dengan menghidupkan lagi bisnis kue yang pernah dia rintis pada tahun lalu. Perempuan asal Cimahi, Jawa Barat, ini melihat kesempatan itu lewat program pelatihan Kartu Prakerja yang dijalankan pemerintah sebagai salah satu jaring pengaman sosial di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Meskipun awalnya sempat ragu karena banyaknya peserta yang mendaftar, Teni tetap mencoba peruntungannya. Ternyata nasib berpihak pada Teni, dia diterima sebagai peserta Prakerja gelombang pertama.
"Sempat ragu karena banyak yang ikutan, eh alhamdulillah langsung keterima," ujarnya.
Setelah menyisir berbagai pelatihan yang disediakan, Teni menjatuhkan pilihan pada program pelatihan Cara Jitu Mengawali Bisnis Roti dari Rumah milik platform Pintaria. Dari pelatihan yang ia ikuti selama 3 bulan tersebut, Teni mengaku menemukan berbagai solusi atas kendala usahanya.
Ia mendapatkan berbagai materi video berisi strategi pemasaran online, hingga pengemasan produk. Selain itu, Teni juga mendapatkan pendampingan secara khusus serta bonus resep-resep baru.
Merasa bekal yang ia miliki bertambah, Teni semakin mantap menghidupkan lagi bisnis Bolu Ceu Haji miliknya. Insentif yang diterima, dipakai untuk membeli alat-alat pemotretan demi menunjang pemasaran kue-kuenya.
ADVERTISEMENT
Selain mengandalkan pesanan dari kerabat, Ia juga memasarkan usahanya secara online melalui instagram. Kendati belum terlalu besar, bisnis yang sudah berjalan dua bulan itu menurutnya cukup membantu penghasilan keluarganya.
"Belum ambil pesanan tiap hari karena baru dua bulanan jalan lagi dan sibuk urus anak juga. Cuma ya lumayan, per minggu bisa bantu uang makan, sekali pesanan bisa Rp 500 ribu, kalau sebulan dua aja bisa Rp 1 juta kan," pungkasnya.
Kartu prakerja memang bukan hanya untuk mengembangkan kompetensi kerja bagi para pencari kerja dan buruh yang membutuhkan, tapi juga untuk menciptakan para wirausahawan sektor UMKM.
Melalui payung hukum baru, yakni Perpres No. 76 Tahun 2020, Manajemen Pelaksana program Kartu Prakerja terus melakukan penyempurnaan program pemerintah tersebut.
Teni Tri Wahyuni, peserta pelatihan Kartu Prakerja yang bikin bisnis kue. Foto: Dok. pribadi
Saat ini, setiap peserta mendapatkan Rp 3.550.000 yang meliputi dana untuk mengikuti pelatihan, serta dana insentif selama empat bulan. Sudah ada 680.918 peserta kartu prakerja dari tiga gelombang telah merasakan manfaat program ini.
ADVERTISEMENT
Pada tahun pertama penyelenggaraan program, pemerintah menargetkan dapat memberikan manfaat kepada 5,6 juta penerima kartu prakerja
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, meminta lembaga pelatihan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi para peserta Kartu Prakerja. Salah satunya menyediakan kelas dengan materi yang berkualitas seputar ilmu pemasaran dan kewirausahaan.
Dia juga mengimbau peserta Kartu Prakerja juga harus selektif memilih kelas yang akan diikuti selama program berlangsung agar bisa mendapatkan manfaat yang lebih maksimal sesuai dengan bidang dan minatnya.
"Kita memberikan pilihan kepada peserta Kartu Prakerja, pilih sendiri dari 2.700 jenis pelatihan, itu yang laku 1.400. Saya menantang lembaga pelatihan untuk melayani sebaik-baiknya peserta Kartu Prakerja. Sebab kalau kita bicara tentang kewirausahaan, is not only about the product, tetapi tentang bagaimana juga personal development. Kemudian cara marketing, sales, keuangannya, mengelola kredit, jadi 6 M dalam manajemen yaitu man, money, material, machine, method, dan juga market, itu kemudian perlu diajari di dalam program Kartu Prakerja,” kata Denni Puspa Purbasari.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten