Chatib Basri Bicara Fenomena Kencan Online dalam Perspektif Ekonomi

4 Februari 2023 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
ADVERTISEMENT
Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, berbicara mengenai fenomena kencan online atau online dating dari perspektif ekonomi. Kencan online bisa menjadi salah satu cara yang saat ini digunakan untuk menemukan.
ADVERTISEMENT
Chatib Basri menilai aktivitas yang dilakukan dalam kencan online sama seperti pasar ekonomi. Menurutnya, dalam fenomena online dating juga terdapat penawaran dan permintaan.
Meski begitu, Chatib mengatakan hal ini akan menimbulkan adanya risiko yang dikenal dalam ekonomi sebagai asimetri informasi. Di mana para pencari jodoh akan cenderung hanya memberikan informasi yang baik-baik saja.
Hal itu karena para pencari jodoh ingin ‘laku’ di pasar kencan online. Chatib mengatakan orang-orang yang melakukan hal tersebut di online dating menyadari adanya risiko asimetri informasi tersebut.
“Hal ini mengingatkan saya pada sebuah paper yang ditulis oleh pemenang nobel ekonomi, George Arthur Akerlof berjudul market for lemons bahwa risiko di dalam pasar online dating orang cenderung memberikan informasi hanya yang baik-baik saja atau dilebih-lebihkan. Alasannya, dia ingin kekuatan dirinya laku atau mendapat jodoh,” kata Chatib dikutip dalam akun Instagram @chatibbasri, Sabtu (4/2).
ADVERTISEMENT
Chatib menyebut nantinya para pengguna online dating yang menyadari risiko ini akhirnya membuat orang-orang cenderung tidak percaya terhadap profil yang ditampilkan pengguna lain. Sebab, mereka selama ini hanya mengkonsumsi informasi yang positif saja.
“Ada kemungkinan mereka yang memberikan profil sesungguhnya setiap kali mereka menerima informasi mereka berpikir ada risiko bahwa profil yang mereka terima adalah bukan profile sesungguhnya,” ujar Chatib.
Menurutnya, hal tersebut akhirnya membuat orang-orang yang tersisa di dalam pasar online dating adalah mereka yang mungkin menampilkan profil tidak sesungguhnya. Situasi itu menyebabkan terjadinya fenomena adverse selection.
“Maka terjadilah apa yang disebut di dalam ekonomi sebagai fenomena adverse selection. Di dalam konteks ini online dating hanya bisa berjalan dengan baik jika informasi diberikan secara sempurna,” tutur Chatib.
ADVERTISEMENT