Chatib: Hati-hati Migrasi Konsumsi BBM ke Pertalite Imbas Harga Pertamax Naik

31 Maret 2022 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara sepeda motor mengantre membeli bahan bakar Pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor mengantre membeli bahan bakar Pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah dipastikan akan menaikkan harga BBM Pertamax. Pengumuman kenaikan rencananya akan dilakukan pada sore hari ini, Kamis (31/3).
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, meminta pemerintah untuk mengantisipasi adanya migrasi konsumsi masyarakat dari BBM Pertamax ke BBM Pertalite.
"Ada yang perlu diantisipasi terkait kenaikan Pertamax: soal price gap. Dgn Pertamax naik ke 16 ribu; Pertalite tetap di 7650, maka bisa terjadi migrasi dari Pertamax ke Pertalite," tulis Chatib Basri di akun twitternya @ChatibBasri, Kamis (31/3).
Menurut Chatib, jika terjadi migrasi konsumsi BBM dari Pertamax ke Pertalite, maka hal tersebut akan menyebabkan over kuota dan beban terhadap APBN naik tajam.
"Lebih baik targeted subsidy org daripada barang," katanya.
Pemerintah sebelumnya sudah menetapkan BBM jenis Pertalite dengan kadar oktan (RON) 90 masuk ke Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), satu jenis dengan BBM Premium.
ADVERTISEMENT
Keputusan Pertalite menjadi BBM subsidi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP.
Pada tahun ini kuota Pertalite dialokasikan sebesar 23,05 juta kiloliter (KL). Sementara realisasinya per Februari 2022 sudah melebihi kuota yang telah ditetapkan atau over kuota .
Dengan adanya kondisi tersebut, diprediksi hingga akhir tahun akan terjadi kelebihan kuota hingga 15 persen atau menjadi 26,5 juta kiloliter dari kuota yang ditetapkan sebesar 23,05 juta kiloliter.
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
Adapun soal kenaikan harga BBM Pertamax yang akan diumumkan pada hari ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Patra Niaga, Alfian Nasution.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kumparan, BBM Pertamax akan naik menjadi Rp 12.000 per liter dari sebelumnya di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga Pertamax tersebut untuk merespons melonjaknya harga minyak Indonesia atau ICP yang sudah melampaui asumsi APBN.
Pada Februari 2022 saat konflik Rusia dan Ukraina meledak, rata-rata Februari 2022 sebesar USD 95,7 per barel. Kini, ICP kemarin mencapai USD 114,55 per barel. Sedangkan dalam asumsi makro APBN 2022, harga ICP dipatok hanya USD 63 per barel.
Kementerian ESDM kemudian menetapkan harga keekonomian atau batas atas harga BBM RON 92 setara Pertamax bulan ini sudah mencapai Rp 14.526 per liter. Bahkan pada April 2022, harganya diprediksi menembus Rp 16.000 per liter.