China & Korsel Investasi Rp 223 T di IBC, Ini Harapan Erick Thohir

8 Agustus 2022 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik kerja sama yang dilakukan PT Industri Battery Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan perusahaan China, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dan LG Energy Solution asal Korea Selatan (Korsel).
ADVERTISEMENT
Dalam kerja sama tersebut, IBC berhasil mendapatkan investasi senilai USD 15 miliar atau sekitar Rp 223 triliun (kurs Rp 14.925 per dolar AS) untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
"Kita menyambut baik kerja sama investasi dari dua perusahaan besar asal China dan Korsel. Hal ini memberi bukti bahwa investor yakin dengan keseriusan Indonesia dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Senin (8/8).
Menurut Erick, investasi CBL dan LG Energy Solution untuk inisiatif proyek aki kendaraan listrik terintegrasi selaras dengan rencana pengembangan baterai kendaraan listrik yang menekankan ekosistem terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir.
IBC raih investasi USD 15 miliar dari Korsel dan China. Foto: Dok: IBC
Erick menilai upaya Indonesia dalam menuju pemain global industri baterai listrik memerlukan dukungan banyak pihak, mulai dari sinergisitas BUMN, swasta nasional, pemerintah pusat dan daerah, hingga perusahaan luar untuk transfer teknologi.
ADVERTISEMENT
"Dampak investasi tak hanya dirasakan oleh IBC, melainkan juga kita tekankan di BUMN bagaimana investasi harus berkontribusi dalam perekonomian nasional dan daerah serta yang tidak kalah penting, membuka lapangan kerja," ucap Erick.
Erick menilai akselerasi pengembangan ekosistem industri baterai listrik sangat penting bagi Indonesia. Erick menyebut IBC juga memiliki potensi untuk memperluas kerja sama dengan CBL dan LG Energy Solution di masa yang akan datang.
"Kita di BUMN terbuka dengan kerja sama, apakah itu kemitraan strategis atau dalam bentuk lain, yang penting kerja sama itu harus saling menguntungkan," kata Erick.
Dengan penguatan dan percepatan pengembangan ekosistem industri baterai listrik, ucap Erick, Indonesia nantinya dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak ingin kekayaan alam hanya dikirimkan ke luar dalam bentuk bahan baku, lalu dijual lagi ke sini dengan harga yang mahal. Kita ingin kekayaan alam dan market yang besar menjadi sumber bagi pertumbuhan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," tambahnya.