China Kini Jadi Tujuan Utama Investasi Dunia, Amerika Serikat Tersingkir

26 Januari 2021 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Universal Studio di Beijing Foto: Universal Studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Universal Studio di Beijing Foto: Universal Studio
ADVERTISEMENT
China kini menjadi negara tujuan investasi dunia nomor wahid. Investasi yang masuk sepanjang tahun lalu mampu melampaui investasi yang mengalir ke Amerika Serikat membuat negara adidaya itu tersingkir jadi posisi nomor satu.
ADVERTISEMENT
Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dalam laporannya yang dirilis pada Minggu (24/1), mencatat aliran modal masuk ke China sepanjang 2020 mencapai USD 163 miliar.
Aliran modal masuk ke China tersebut lebih tinggi dibandingkan investasi yang mampu ditarik Amerika Serikat senilai USD 134 miliar pada periode yang sama.
Mengutip dari Antara, pada 2019 Amerika Serikat mampu menggaet investasi asing senilai USD 251 miliar. Sedangkan China pada periode yang sama hanya mendapatkan modal asing USD 140 miliar.
Menurut laporan UNCTAD, secara keseluruhan FDI global telah jatuh pada tahun lalu, turun 42 persen menjadi sekitar USD 859 miliar, dari USD 1,5 triliun pada 2019.
"FDI menyelesaikan 2020 lebih dari 30 persen di bawah palung setelah krisis keuangan global pada 2009," kata UNCTAD pada Minggu (24/1).
Suasana Wuhan, China ketika satu tahun virus corona merebak. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO

Investasi Mengalir Deras Karena China Tangguh Lawan Corona

Meski secara total, FDI global turun 42 persen, tapi alasan investor banyak parkirkan uangnya ke China karena negara ini dianggap tangguh melawan corona, sehingga ekonominya perlahan-lahan bangkit.
ADVERTISEMENT
UNCTAD menyampaikan, salah satu alasan investor global lebih memilih China ketimbang Amerika Serikat, adalah karena ketangguhan ekonominya dalam menghadapi pandemi COVID-19. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi China di kuartal IV 2020 tercatat sebesar 6,5 persen. Posisi pertumbuhan ekonomi China di akhir tahun itu melesat dari kuartal III 2020 yang hanya 4,9 persen.
Perekonomian China meningkat pesat pada kuartal keempat 2020, dengan pertumbuhan mengalahkan ekspektasi saat mengakhiri serangan virus corona yang parah pada 2020. Bahkan bisa berkembang lebih jauh di tahun ini ketika pandemi global terus berlanjut.
Produk domestik bruto China tumbuh 2,3 persen pada 2020. Data resmi menunjukkan pada pekan lalu, menjadikan China satu-satunya ekonomi utama di dunia yang menghindari kontraksi pada 2020.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kantor berita Xinhua, angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen itu melampaui proyeksi para ekonom, yang meramal ekonomi China di akhir 2020 hanya akan tumbuh di posisi 6,1 persen.
Sementara untuk sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi China tercatat positif 2,3 persen. Hal ini menjadikan China satu-satunya ekonomi utama di dunia yang sudah lolos dari zona ekonomi negatif, justru ketika banyak negara masih berjuang untuk menahan dampak pandemi COVID-19.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengejutkan banyak orang dengan kecepatan pemulihannya dari guncangan virus corona, terutama karena para pembuat kebijakan juga harus menavigasi hubungan AS dan China yang tegang dalam perdagangan dan bidang lainnya.