China Punya 206 Startup Unicorn, AS Ada 203

24 Oktober 2019 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persaingan pasar keuangan digital antara Alipay dan Wechat Pay telah melamban sampai ke pangsa internasional termasuk Indonesia. Foto: Dok: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Persaingan pasar keuangan digital antara Alipay dan Wechat Pay telah melamban sampai ke pangsa internasional termasuk Indonesia. Foto: Dok: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
China tercatat sebagai rumah bagi ratusan startup unicorn atau perusahaan rintisan yang memiliki valuasi di atas USD 1 miliar atau senilai Rp 14 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut data Hurun Institute China, seperti dikutip BBC, Kamis (24/10), Negeri Tirai Bambu memiliki 206 perusahaan rintisan berstatus unicorn. Pesaingnya, Amerika Serikat (AS) mempunyai 203 startup unicorn.
"Kedua negara bila digabung menjadi rumah bagi 80 persen unicorn dunia," tulis BBC.
Ilustrasi TikTok Foto: AFP/Joel Saget
Hurun Institute merilis perusahaan pembiayaan (fintech) China, Ant Financial tercatat sebagai statup unicorn terbesar dengan valuasi USD 150 miliar. Didirikan tahun 2014, Ant Financial memiliki lini bisnis pembayaran nontunai berupa Alipay, di mana telah dipisahkan dari sang induk, Alibaba.
Induk dari TikTok, yakni Bytedance, tercatat sebagai unicorn dengan valuasi terbesar kedua (valuasinya USD 75 miliar).
"Perusahaan transportasi berbasis aplikasi Didi Chunxing berada di posisi ketiga dengan valuasi USD 55 miliar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di AS, startup unicorn ternama seperti Airbnb, WeWork, produsen rokok elektronik (Juul) berada di posisi 10 besar sebagai startup unicorn dengan valuasi tertinggi.