Chozin Beli Tiket Lion Air Jauh Hari, Saat Check In Tak Dapat Kursi

3 Juni 2019 13:07 WIB
Pesawat Lion Air. Foto: AFP/Adek Berry
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air. Foto: AFP/Adek Berry
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjalanan mudik menuju kampung halaman yang seharusnya menyenangkan, tak bisa dirasakan oleh Muhammad Chozin Amirullah. Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, itu kecewa karena ulah maskapai Lion Air.
ADVERTISEMENT
Ceritanya berawal saat Chozin akan mudik ke kampung halaman istrinya di Bangka Belitung pada Minggu (2/6). Dalam tiket yang dia beli, pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Depati Amir Pangkalpinang berangkat pukul 10.05 WIB.
Chozin tiba di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 9.05 WIB. Setelah mengantre cukup panjang, pukul 9.20 WIB dia sudah di depan loket check in nomor 26 dan dilayani oleh petugas bernama M Fazri A.
Namun, bukan mendapat print boarding pass, dia malah mendapat kabar jika datanya tak bisa diinput karena seluruh kursi pesawat yang seharusnya dia tumpangi sudah penuh.
"Jawabannya sudah tidak bisa input lagi, kursi sudah penuh. Kok jadi seperti naik bus," kata Chozin saat dihubungi kumparan, Senin (3/6).
ADVERTISEMENT
Menurut Chozin, petugas tersebut mempertanyakannya kenapa dia tidak melakukan check in online. Padahal, kata dia, check in online hanya menjadi salah satu opsi saja, bukan kewajiban yang harus dilakukan penumpang.
"Saya datang lebih awal, tidak melebihi ketentuan. Jadi, tidak check in online pun seharusnya tidak masalah," katanya.
Setelah berdebat cukup panjang, Chozin mempertanyakan bagaimana nasib dia. Menurut dia, petugas konter saat itu tak bisa menjawab dan meminta dia untuk langsung mendatangi customer service Lion Air.
Setelah lama mengantre, Chozin kemudian bertemu dengan petugas customer service. Namun, lagi-lagi jawaban yang dia terima tidak memuaskan. Bahkan petugas tersebut mengatakan bahwa Chozin terlambat boarding.
"Di counter 26 ditolak dengan alasan tidak melalui web check-in, di customer service ditolak dengan alasan terlambat check-in," ujarnya.
Ilustrasi Lion Air Group Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Ada statement yang tidak konsisten dipakai oleh satu counter dengan counter lainnya: di counter 26 ditolak dengan alasan kursinya sudah penuh diisi orang lain, sementara di counter customer service dikatakan kursinya masih kosong (tetapi karena terlambat check-in jadi tidak bisa masuk)," kata dia melanjutkan.
ADVERTISEMENT
Chozin mengaku sebenarnya sudah menyerah karena dia tahu tak akan ada solusi untuk jadwal penerbangannya. Namun, untuk memastikan dia meminta bertemu dengan supervisor Lion Air untuk meminta lagi kejelasan.
"Saya diminta ke konter 15 dan dipertemukan dengan supervisornya. Tapi tidak ada solusi, tiket yang sudah saya beli tetap hangus," ujarnya.
Chozin mengatakan tidak mengharapkan uang tiket yang dia beli akan kembali. Namun, kata dia, kejadian tersebut telah membuktikan jika kabar mengenai buruknya manajemen Lion Air akhirnya dirasakannya juga.
"Saya tobat, betul-betul tobat untuk naik lagi Lion Air," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, kumparan masih mencoba menghubungi Lion Air untuk meminta konfirmasi mengenai masalah tersebut. Namun, belum ada jawaban yang diberikan Lion Air.
ADVERTISEMENT