Musik Bagus Day

Citos Akan Dijual untuk Bantu Pembayaran Nasabah Jiwasraya

9 Maret 2020 15:34 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu nasabah Jiwasraya Ida Tumota di Jakarta. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu nasabah Jiwasraya Ida Tumota di Jakarta. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN sudah menyiapkan skema untuk pembayaran gagal bayar nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
ADVERTISEMENT
Salah satunya skemanya yakni dengan menjual aset milik Jiwasraya demi menutupi pembayaran yang ditaksir mencapai Rp 10 triliun itu.
Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, salah satu aset milik Jiwasraya yang bakal dijual itu yakni pusat perbelanjaan Cilandak Town Square (Citos). Arya mengatakan, aset yang cukup bagus ini kemungkinan bakal dijual ke pihak swasta.
“Kantor-kantor. Citos dijual juga, tapi kalau Citos mungkin dijual ke pihak swasta kali ya, atau pihak mana yang mau. Karena Citos ini aset yang cukup bagus,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/3).
Suasana di Acara Musik Bagus Day di Cilandak town square, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurutnya, Citos merupakan aset yang potensial dan sudah mulai ditawarkan. Meski belum mengetahui perusahaan apa saja yang tertarik, ia mengaku banyak yang berminat membeli aset yang bisa menutupi pembayaran hingga Rp 3 triliun itu.
ADVERTISEMENT
“Sudah mulai ditawarkan, tapi saya belum tahu pihak mana yang mau. Tapi cukup banyak yang minat. Ada kemarin bilang Rp 2-3 triliun,” ujarnya.
Arya mengatakan, prioritas utama dalam keputusan untuk menjual aset itu agar Jiwasraya mampu membayar dana nasabah. Namun, katanya lagi, keputusan penjualan aset, termasuk Citos memerlukan persetujuan dari DPR.
Forum Pekerja Agen Sambangi BUMN, Sampaikan Aspirasi soal Jiwasraya, Kamis (16/1). Foto: Moh Fajri/kumparan
Kementerian BUMN akan menggelar rapat panitia kerja (Panja) Jiwasraya Komisi VI dan Komisi XI selepas masa reses DPR. Nanti, finalisasi keputusan itu bakal ditentukan oleh Panja.
"Iya dong makanya (tunggu Panja). Kalau aset BUMN kan harus persetujuan DPR, di situ juga masuk semua," bebernya.
Selain itu, Arya juga mengungkapkan, skema lain yakni dengan melakukan efisiensi terhadap kantor-kantor Jiwasraya yang saat ini tidak berjalan dengan optimal. Sehingga biaya operasional kantor-kantor tersebut bisa dialihkan.
ADVERTISEMENT
“Berasal dari efisiensi yang dilakukan Jiwasraya dan mekanisme bisnis Jiwasraya, Jiwasraya kan masih jalan bisnisnya. Kantornya kan banyak yang tidak ini lagi, operasionalnya enggak banyak lagi. kalau enggak lagi operasional berarti listriknya, pekerja yang dulu outsource kan berhenti,” pungkasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten