Coca-Cola Investasi Rp 556 Miliar Bangun Fasilitas Daur Ulang Botol Plastik

4 April 2021 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coca Cola Plastic Reborn di CFD Fx Sudirman Foto: Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coca Cola Plastic Reborn di CFD Fx Sudirman Foto: Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) membenamkan investasi sebesar 50,51 juta dolar Australia atau sekitar Rp 556 miliar, untuk membangun fasilitas daur ulang botol plastik berbahan Polyethylene Terephthalate (PET). Pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik itu dilakukan atas kerja sama dengan Dynapack Asia.
ADVERTISEMENT
Fasilitas daur ulang tersebut akan menempati lahan seluas 2 hektare di Bekasi, Jawa Barat. Peletakan batu pertama proyek tersebut telah dilakukan Minggu (4/4).
“Fasilitas ini akan mulai beroperasi di tahun 2022 dan memiliki kapasitas untuk mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sekitar 25.000 ton setiap tahun, perluasan industri dan percepatan laju daur ulang," kata Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, melalui keterangan resmi.
Dengan pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik PET ini, Amatil Indonesia dan Dynapack Asia akan menciptakan siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman. Botol-botol tersebut selanjutnya diproduksi jadi pelet plastik yang aman untuk makanan dan minuman.
Sementara itu CEO Dynapack Asia, Tirtadjaja Hambali, mengaku mendukung langkah Coca-Cola Amatil Indonesia itu, hingga nantinya bisa menggunakan minimal 25 persen resin daur ulang untuk kemasan produk Coca-Cola.
Coca Cola Foto: Instagram/@cocacola
“Kami senang dapat bekerja sama dengan mitra kami dalam inisiatif terbarukan ini untuk mendukung komitmen Dynapack Asia bersama Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25 persen bahan resin daur ulang dalam kemasan produk pada tahun 2025,” kata Tirtadjaja.
ADVERTISEMENT
Kadir menambahkan, fasilitas daur ulang botol plastik tersebut nantinya akan dioperasikan oleh PT Amandina Bumi Nusantara. Di entitas tersebut, Kadir Gunduz juga menjabat sebagai chairman. Sedangkan pengumpulan botol bekas (collection center) Coca-Cola untuk didaur ulang, akan didukung oleh yayasan non-profit Mahija Paramita Nusantara.
"Yayasan ini juga akan memastikan pemenuhan hak asasi manusia dan regulasi dalam rantai kegiatan pengumpulan sampah, pelaksanaan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan para pemulung dan masyarakat," ujar Kadir.
Coca Cola Plastic Reborn di CFD Fx Sudirman Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dia menambahkan, kolaborasi antara Amatil Indonesia dan Dynapack ini sejalan dengan Sustainability Ambitions 2020-2040 Coca-Cola Amatil yang baru saja diumumkan. Salah satu fokus utama dalam Sustainability Ambitions 2020-2040 tersebut, yakni komitmen untuk menciptakan siklus tertutup pada kemasan dengan mencapai tingkat daur ulang atau konten terbarukan di setiap kemasan pada tahun 2030 sebesar 50 persen.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari anggota dewan di Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (National Plastic Action Partnership/NPAP), kami berkomitmen untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Indonesia dalam mencapai pengurangan sampah plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025,” imbuh Kadir.
Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang dikenal dengan produk minuman, yang sudah beroperasi di Indonesia sejak Januari 1992. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Coca-Cola Amatil (CCA), salah satu pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Sydney, Australia.
Sementara Dynapack Asia adalah produsen kemasan dengan bahan plastik kaku terkemuka di Asia Tenggara dan Cina. Perusahaan memiliki 30 pabrik di berbagai negara Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Produk plastik kemasan Dynapack Asia digunakan untuk botol, toples, dan beragam kemasan di industri makanan, minuman, farmasi, oli, hingga komponen otomotif.
ADVERTISEMENT