Cuaca Tak Pasti & Cukai Berpotensi Naik, Petani Tembakau Terancam Rugi

19 Juli 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani memeriksa daun tembakau di perkebunan tembakau di Kuta Cot Glie, provinsi Aceh, Indonesia pada 6 Januari 2022. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani memeriksa daun tembakau di perkebunan tembakau di Kuta Cot Glie, provinsi Aceh, Indonesia pada 6 Januari 2022. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
ADVERTISEMENT
Petani tembakau tengah gelisah. Mereka khawatir dengan rencana kenaikan harga cukai rokok oleh pemerintah pada Oktober mendatang. Cuaca yang buruk akhir-akhir ini juga bikin masa tanam jadi tak pasti.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno mengatakan, selama bulan ini para petani tembakau hanya menanam tembakau sekitar 40 persen karena sering hujan.
“Misal ada kenaikan cukai terjadi, pasar tembakau akan bergejolak, sehingga petani akan dirugikan. Sudah tidak diuntungkan dengan musim, kami tidak diuntungkan dengan regulasi yang menekan," ujar Soeseno dalam konferensi pers pernyataan sikap penolakan intervensi asing dalam pembentukan kebijakan dan kenaikan cukai, di Jakarta, Selasa (19/7).
Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar rapat pimpinan Nasional di Semarang, Jawa Tengah pada 27-28 Juni 2022. Foto: Dok. Istimewa
Soeseno berharap pemerintah dapat segera memberikan pernyataan atas fenomena cuaca yang terjadi. Selama ini, menurutnya para petani sudah merujuk pada ramalan cuaca BMKG, namun hasilnya tidak meyakinkan.
Selain itu, dirinya juga menyebut cuaca yang buruk ini menyebabkan kualitas tembakau jadi kurang baik. Belum lagi, panen tembakau juga diperkirakan akan berkurang banyak akibat masalah cuaca ini.
ADVERTISEMENT
Supply tembakau untuk pabrik akan berkurang banyak. Kalau supply sudah tidak normal, tidak naik, cuaca jelek kualitas juga akan jelek tekanan dari regulasi harga akan sangat buruk,” terangnya.