news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Nelayan ke Menteri KKP: Pulau Reklamasi Picu Kecelakaan Kapal

28 Oktober 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri KKP Edhy Prabowo di Pelabuhan Muara Angke, Senin (28/10/2019). Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP Edhy Prabowo di Pelabuhan Muara Angke, Senin (28/10/2019). Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Para nelayan di Pelabuhan Muara Angke di Jakarta Utara menyampaikan keluhannya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenai permasalahan yang dihadapi. Edhy memang berniat membuka ruang komunikasi dengan para nelayan.
ADVERTISEMENT
Salah seorang nelayan, Syahril menyambut baik komunikasi yang dibuka oleh Edhy. Ia lalu meminta Edhy agar lebih memperhatikan mengenai birokrasi dan regulasi untuk para nelayan. Sementara itu, Hary Amirudin yang juga berprofesi sebagai nelayan meminta agar Edhy memperhatikan asuransi untuk Anak Buah Kapal (ABK).
“Sudah ada korban ABK nelayan ngadu ke saya. Ada satu ABK bulan Juli belum ada penyelesaian asuransi. Katanya ada Permen nomor 7 tahun 2016. Ada perusahaan yang belum buat asuransi,” ujar Hary di lokasi, Senin (28/10).
Menteri KKP Edhy Prabowo di Pelabuhan Muara Angke, Senin (28/10/2019). Foto: Moh Fajri/kumparan
“Pak Menteri tolonglah nasib anak bangsa yang jadi nelayan atau anak dipermainkan perusahan kapal yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.
Sedangkan nelayan lainnya, Waryono, mengharapkan Edhy menemukan solusi permasalahan di kawasan Pulau G reklamasi. Menurutnya, banyak nelayan yang kecelakaan di pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
“Di depan Pulau G banyak kapal terdampar. Bahkan kapal Bangkit Jaya 48 hancur karena pasir melebar ke mana-mana, banyak batu cakar ayam. Mohon solusi karena nelayan setiap masuk kecelakaan dan tersangkut di situ,” ungkap Waryono.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nelayan lainnya, Hartono menginginkan agar perizinan lebih mudah dan tidak tumpang tindih antara KKP dan Kemenhub. Sementara itu, nelayan lainnya yang bernama Onto Hasni meluapkan keresahannya kepada Edhy mengenai pajak. Ia memastikan melaporkan hasil tangkapannya ke pemerintah. Sehingga ia mengharapkan KKP tidak mempersulit peraturan yang ada.
“Kami akan melaporkan jujur dan boleh dicatat. Kami akan laporkan apa hasilnya karena untuk pajak. Kalau melaporkan sesuatu yang tidak benar, ini jadi masalah,” tutur Onto.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Edhy yang duduk di depan para nelayan tampak memperhatikan keluhan tersebut secara seksama. Ia tidak mau banyak bicara. Sebab, Edhy bertekad menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi para nelayan.
ADVERTISEMENT
“Saya kalau memang enggak sanggup, saya akan mundur. Tapi saya usahakan dulu mampu membela bapak-bapak semua. Saya yakin akan terus menyelesaikan masalah ini,” ungkap Edhy.