Curhat Pedagang Game PC: Omzet Turun Akibat Game Online

21 Juni 2019 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nita menjadi satu-satunya penjual game PC yang masih ada di Harco Mangga Dua, Jakarta Pusat. Hal ini karena banyak pedagang game PC yang gulung tikar.
ADVERTISEMENT
“Ya tinggal saya aja yang jual game PC di sini. Setahu saya enggak ada lagi di Harco yang jual game PC, pada tutup soalnya omzet lagi turun banget,” katanya saat ditemui kumparan di Harco Mangga Dua Blok B3-30, Jakarta, Jumat (21/6).
Meski masih buka, Nita mengaku penjualan game PC di tahun ini turun hingga 50 persen. Penurunan penjualan ini diakuinya lantaran gempuran game online.
“Kalau tahun lalu itu masih cenderung ramai, mahasiswa banyak yang cari. Kalau sekarang sedikit sekali, turun sampai 50 persen. Ya karena itu, game online, mereka kan bisa tinggal download lalu main. Gratis lagi. Kalau ini masih harus install, datang ke sini untuk beli lagi,” tuturnya.
Game 'Star Wars Jedi: Fallen Order'. Foto: Electronic Arts
Nita bercerita, dulu omzet penjualan toko game PC miliknya bisa mencapai Rp 500 ribu per hari. Namun, saat ini omzet yang dia peroleh hanya berkisar Rp 200 ribu per hari.
ADVERTISEMENT
Sekitar 3 tahun lalu, Nita bercerita bahwa penjual game PC di Harco masih banyak, sekitar 15 orang. Lambat laun, para pedagang tadi tak sanggup menahan kerugian yang berkelanjutan karena pembeli berkurang drastis.
Sampai akhirnya, para pedagang game PC yang masih tersisa harus pindah ke lantai 3 Harco dari sebelumnya di lantai 1 gedung ini.
“Di lantai 1 sudah banyak yang mau sewa dari pedagang laptop, makanya kami pindah ke atas. Kami pindah ke lantai 3 ini awalnya juga ada tiga toko, sebelum Lebaran kemarin mereka tutup karena ya gitu penjualan turun terus akhirnya tinggal saya yang masih jualan. Saya kan karena jualnya ini kecil-kecilan jadi masih ditahankan saja,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT