Cuti Bersama Dikurangi, Pengusaha Hotel Sebut Permintaan Refund Naik 25 Persen

9 Desember 2020 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengaku terjadi peningkatan refund hingga 25 persen pada liburan akhir tahun ini. Menurut PHRI, permintaan refund ini akan terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua PHRI Maulana Yusran menjelaskan, kebijakan pengurangan cuti bersama akhir tahun membuat masyarakat tidak bisa memutuskan waktu berlibur.
"Kebijakan berubah-ubah itu kalau kita dapat data dari online travel agent, cancelling (tiket) meningkat 25 persen. Kita memang memprediksi (cancellation) terjadi peningkatan karena jumlah hari (libur) berkurang," ungkapnya kepada kumparan, Rabu (9/12).
Hingga kini pengusaha hotel masih sulit untuk memprediksi tren keterisian hotel pada liburan akhir tahun ini. Sebab, ia menemukan bahwa terjadi tren perubahan perilaku pemesanan dari masyarakat. Saat ini, kata Maulana, masyarakat cenderung memesan hotel pada hari H.
"Kalau mau bicara akhir tahun agak rumit karena tren pemesanan dari masyarakat last minute booking. Traveler prefer menggunakan kendaraan pribadi day on arrival, bukan berarti tidak ada (tapi) persentase tidak banyak," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumya diberitakan, pemerintah mengurangi jumlah cuti bersama pada libur akhir tahun 2020. Keputusan ini diambil setelah Menko PMK Muhadjir menggelar rapat koordinasi bersama beberapa menteri hari ini. Berdasarkan hasil rapat tersebut, libur panjang akhir tahun dikurangi 3 hari. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.