Daftar Konglomerat RI yang Makin Tajir Berkat Meroketnya Harga Batu Bara

30 September 2021 16:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden direktur Adaro energy Garibaldi Thohir Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden direktur Adaro energy Garibaldi Thohir Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga batu bara meroket hingga mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. Dikutip dari Trading Economics, harga batu bara pada hari ini USD 212 per metrik ton. Rekor harga batu bara sebelumnya adalah USD 133 per metrik ton pada Februari 2011.
ADVERTISEMENT
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah melompat hampir 20 persen. Sedangkan dalam setahun terakhir, kenaikannya mencapai 160 persen.
Hal ini tentu sangat menguntungkan para konglomerat yang memiliki usaha di bidang pertambangan batu bara. Melesatnya harga batu bara berbanding lurus dengan kekayaan mereka.
Berdasarkan penelusuran kumparan dari data RTI, berikut daftar beberapa konglomerat yang makin kaya berkat kenaikan harga batu bara:

Agus Lasmono hingga Arsjad Rasjid (PT Indika Energy Tbk)

PT Indika Energy Tbk (INDY) mencetak laba bersih USD 12,01 juta atau setara dengan Rp 174,14 miliar (kurs dolar Rp 14.500) pada Semester I 2021. Sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu, Indika rugi USD 21,92 juta atau setara dengan Rp 317,84 miliar. Kondisi keuangan yang berubah menjadi positif ini tak lepas dari lonjakan harga batu bara.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data RTI, harga saham Indika sebesar Rp 1.900 per lembar, naik 5,56 persen dibanding sehari sebelumnya. Pada awal tahun ini harga saham Indika masih di kisaran Rp 1.400 per lembar.
Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid. Foto: Dok. KADIN
Dalam daftar pemegang saham Indika, ada nama Agus Lasmono yang memiliki 10,156 lembar saham (0,19 persen). Ia merupakan pendiri dan pemilik Indika Energy. Selain itu ada juga Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang memiliki 1,208 juta lembar saham (0,02 persen).
Mayoritas saham Indika dimiliki oleh PT Indika Inti Investindo yang memegang 1,968 miliar lembar saham (37,79 persen). Lalu PT Teladan Resources (30,65 persen), saham treasury (0,14 persen), dan saham yang dilepas ke publik (31,42 persen).
ADVERTISEMENT

Keluarga Bakrie (PT Bumi Resources Tbk)

Serupa dengan Indika, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih pada semester I/2021, dari sebelumnya rugi. Per Juni 2021, Bumi Resources melaporkan raupan laba bersih sebesar USD 1,89 juta atau setara dengan Rp 27,4 miliar (kurs dolar Rp 14.500). Di periode yang sama tahun sebelumnya, Bumi Resources rugi USD 86,1 juta atau Rp 1,24 triliun.
Pemegang saham pengendali Bumi Resources adalah Long Haul Holdings Ltd yang memiliki 3,08 miliar lembar saham (4,14 persen). Perusahaan tersebut terafiliasi dengan keluarga Bakrie. Saat ini manajemen Bumi Resources dipimpin oleh Adika Nuraga Bakrie.
Adika Nuraga Bakrie. Foto: BUMI
Berdasarkan data RTI, harga saham BUMI sebesar Rp 66 per lembar, naik 3,12 persen dibanding kemarin. Sebelumnya pada akhir Agustus 2021, harga saham BUMI berada di level dasar yakni Rp 50 per lembar.
ADVERTISEMENT

Garibaldi Thohir, TP Rachmat, Edwin Soeryadjaya, Arini Subianto (PT Adaro Energy Tbk)

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2021. Pada paruh pertama tahun ini, perseroan mencatat laba inti sebesar USD 330 juta atau setara dengan Rp 4,78 triliun (kurs dolar Rp 14.500), naik 45 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Harga saham Adaro berdasarkan data RTI sudah mencapai Rp 1.760 atau meningkat 2,33 persen dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan dalam 3 bulan terakhir, harga saham Adaro melesat dari kisaran Rp 1.200 ke kisaran Rp 1.700 per lembar.
Theodore Permadi Rachmat saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/9/2018). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Garibaldi Thohir, kakak Erick Thohir, memiliki 6,18 persen saham perusahaan ini. Boy Thohir juga merupakan Presiden Direktur Adaro. Selain itu ada nama Theodore Permadi Rachmat (2,54 persen), Arini Subianto (0,25 persen), dan Edwin Soeryadjaya (3,29 persen) di jajaran komisaris sekaligus pemegang saham.
ADVERTISEMENT

Astra Group (PT United Tractors Tbk)

Pada Semester I 2021, PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba bersih Rp 4,51 triliun, meningkat 11,19 persen dibanding Semester I 2020 yang sebesar Rp 4,06 triliun.
Harga saham UNTR dalam 6 bulan terakhir bergerak fluktuatif. Pada Maret 2021 lalu berada di kisaran Rp 21.000 per lembar saham, sempat jatuh ke kisaran Rp 18.000 per lembar pada pertengahan Juli dan Agustus, kemudian melesat hingga Rp 26.000 per lembar saham pada saat ini. Menurut data RTI hari ini, harga saham UNTR sebesar Rp 26.000 per lembar alias naik 1,96 persen dibanding penutupan kemarin.
Sebanyak 59,6 persen saham United Tractors dimiliki oleh PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang didirikan William Soeryadjaya.
ADVERTISEMENT