Dampak Corona, 60 Persen Karyawan Hotel dan Restoran di Yogyakarta Dirumahkan

3 April 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berfoto di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berfoto di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona semakin berdampak terhadap segmen pariwisata. Di Yogyakarta, sebanyak 60 persen karyawan hotel dan restoran dirumahkan karena sepinya wisatawan.
ADVERTISEMENT
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Internasional (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menjelaskan karyawan dirumahkan tersebut tidak di-PHK, tetapi 15 hari masuk dan 15 hari libur.
"Iya. Lha kondisi seperti ini. Sudah ada 60 persen (hotel dan restoran) tapi jumlah tenaga kerjanya kita belum ada data yang pasti. Mungkin ini tambah," ujar Deddy dihubungi, Jumat (3/4).
Dirumahkannya 60 persen karyawan ini selaras dengan kondisi 60 persen hotel dan restoran di Yogyakarta. Mereka tidak menutup operasional, tetapi sudah tidak menerima tamu dan hanya menerima reservasi.
Suasana jalan raya di Yogyakarta yang lengang dampak virus corona. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Okupansi saat ini 0-9 persen saja," kata Deddy.
"Hotel tetap beroperasi dengan shift yang dulu lima sekarang tinggal separuh per shiftnya. Tapi tetap menerima reservasi untuk bulan-bulan yang akan datang. Tapi tidak menerima tamu. Bukan berarti ditutup berhenti. Itu enggak. Otomatis daya operasional listrik masih ada," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI Yogyakarta mencapai 469. Deddy berharap ada solusi atas bencana non alam ini misal potongan pajak, listrik, maupun air.
"Sampai saat ini baru memberikan surat ke gubernur, bupati, dan wali kota tapi belum ada solusi. Kita menunggu kita dengan sabar ikhlas dan tawakal," kaya Deddy.