news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak Pandemi, Diprediksi 195 Juta Orang di Seluruh Dunia Kehilangan Pekerjaan

28 Mei 2020 11:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona sangat berdampak terhadap ekonomi dunia. Mulai dari terganggunya mata rantai perdagangan dunia, menurunnya investasi, hingga banyaknya mata pencaharian yang hilang.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Arifin Rudiyanto menjelaskan bahwa diperkirakan sebanyak 195 juta orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan pada tahun ini. Data tersebut telah diolah dari data WEO IMF April 2020 Oxford Economics.
"Sebanyak 195 orang diprediksi kehilangan pekerjaan dan penduduk miskin bertambah hingga 590 juta orang di berbagai belahan dunia," urainya melalui diskusi virtual Pemulihan Ekonomi dan Sosial Pasca COVID-19 Melalui Pembangunan Rendah Karbon, Kamis (28/5).
Arifin mengatakan, penurunan produksi membuat banyak orang terancam jadi pengangguran. Apalagi di tengah pandemi seperti adanya kebijakan physical distancing, tentu akan mempengaruhi produksi di berbagai belahan dunia.
"Dampak COVID-19 akan berdampak terhadap agenda pembangunan berkelanjutan," imbuhnya.
Masih dalam paparannya, kelompok miskin dan kelompok rentan miskin paling terdampak. Kelompok rentan akan berpotensi menjadi kelompok miskin baru.
ADVERTISEMENT
"Dampak COVID-19 ke kelompok ini dapat mengakibatkan pergeseran rentan menjadi kelompok miskin baru. Untuk itu jaring pengaman sosial menjadi prioritas untuk menahan peningkatan kelompok miskin baru pada masyarakat," terangnya.