Dampak Virus Corona, Erick Thohir Minta Garuda Buat Strategi Baru

10 Februari 2020 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia di landasan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Foto: REUTERS / Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia di landasan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Foto: REUTERS / Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir meminta maskapai Garuda Indonesia membuat strategi baru untuk mengatasi dampak penghentian sementara penerbangan dari dan ke China akibat wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
"Garuda Indonesia dengan tidak terbang ke China, saya sudah minta kepada Direksi Garuda dan Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin untuk membuat strategi baru," ujar Erick Thohir di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/2).
Erick Thohir menuturkan, salah satu strateginya dengan memberdayakan pesawat berbadan besar untuk penerbangan domestik, yang sebelumnya menggunakan pesawat berbadan kecil. Hal ini lantaran penerbangan luar negeri dinilai sepi penumpang.
"Kemarin yang mau kita lakukan penerbangan dari Singapura ke Labuan Bajo, sekarang hanya mimpi karena di Singapura sendiri tidak ada turis," katanya.
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga memutuskan melakukan penundaan penerbangan dari dan menuju ke China, tidak termasuk Hong Kong dan Macau, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Penundaan tersebut berlaku sejak Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB. Keputusan tersebut diambil sehubungan dengan perkembangan wabah virus corona dan status darurat global yang ditetapkan WHO serta sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Penundaan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular mengingat salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rilis resmi tersebut, Jakarta (2/2).