Dana Haji Akan Diinvestasikan di Bisnis Avtur hingga Money Changer

24 Januari 2019 12:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberangkatan Jemaah Haji. (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberangkatan Jemaah Haji. (Foto: Antara/Iggoy el Fitra)
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana menginvestasikan dana kelolaan haji dengan membuat perusahaan patungan atau joint venture bersama Pertamina, BRI, dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala BPKH, Anggito Abimanyu, mengatakan perusahaan patungan yang akan dibentuk dengan Pertamina, bertujuan agar ada skema harga khusus Bahan Bakar Minyak (BBM) Avtur khusus penerbangan haji.
"Karena harga Avtur itu kan semua jenis penerbangan sama, berikan diskon untuk Haji saja," kata Anggito saat ditemui di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (24/1).
Dia menyampaikan ketika harga Avtur yang dijual Pertamina dapat turun, otomatis ongkos naik haji juga demikian. Sebab menurutnya, faktor Avtur berkontribusi terhadap 40 persen harga tiket penerbangan.
Sementara untuk perusahaan patungan yang akan dibentuk dengan BRI, yakni bertujuan untuk mengakuisisi sebagian money changer yang ada di Arab Saudi. Dengan begitu, jemaah haji dapat dimudahkan dalam menukarkan uang.
Pemberangkatan Jemaah Haji. (Foto: Antara/Septianda Perdana)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberangkatan Jemaah Haji. (Foto: Antara/Septianda Perdana)
"Ini (BRI) akan ikut kita ke Arab minggu depan, terkait akuisisi money changer. Jadi kan jemaah haji Indonesia butuh untuk konsumsi oleh-oleh harus cari mata uang real," kata Anggito.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kerja sama dengan Garuda Indonesia, BPKH akan menggandeng anak usaha maskapai pelat merah tersebut yakni Aerofood ACS untuk mengakuisisi perusahaan katering yang ada di Arab Saudi.
Saat disinggung mengenai target akuisisi itu, Anggito menyebut kerja sama dengan Aerofood ACS dan Pertamina diharapkan bisa selesai kuartal I 2019. Sedangkan dengan BRI diharapkan sebelum musim haji 2019.
"Kuartal I yang penerbangan dan katering. Yang lain mudah-mudahan (musim haji), tapi pokoknya kalau enggak bisa terus aja tahun depan enggak apa-apa," tegasnya.