Danareksa Prediksi Inflasi di Naik 1,23 Persen (mtm) di April 2021
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski naik, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Rima Prama Artha mengatakan, angka tersebut masih dalam batas wajar.
"Walaupun terjadi peningkatan yang cukup tinggi, tapi inflasi ini masih berada dalam rentang yang ditargetkan oleh Bank Indonesia. Jadi masih cukup aman," kata Rima dalam webinar Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal, Kamis (14/4).
Adapun di Maret 2022, inflasi tercatat 0,66 persen (mtm) atau 2,3 persen secara tahunan (yoy). Sementara sepanjang Januari-Maret 2022, laju inflasi mencapai 1,2 persen.
Penyebab utama inflasi di bulan lalu adalah kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang andil 1,47 persen ke inflasi secara umum.
Tak hanya itu, Danareksa juga memproyeksikan, inflasi di tahun ini tidak akan melebihi 4 persen. “Tahun ini inflasi akan naik ke angka 3,47 persen yoy sampai 3,83 persen yoy,” tambah Rima.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Bank Indonesia juga optimis angka inflasi di tahun 2022 tidak akan lebih dari 4 persen yoy.
"Secara keseluruhan asesmen-asesmen kami sejauh ini, kami masih confident inflasi masih bisa terjaga di sasaran yaitu 2-4 persen atau 3 plus minus 1 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers KSSK, Rabu (13/4).
Perry melanjutkan, meskipun saat ini terjadi kenaikan harga, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah untuk tetap menjamin ketersediaan pasokan. Hal ini dilakukan agar kenaikan harga tidak diikuti dengan kelangkaan pasokan.
"Pemerintah terus menjaga pasokan bahan makanan terjaga dan Alhamdulillah inflasi kita masih terjaga secara terkendali 2,3 persen bulan lalu. Dan tentu saja kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi secara erat di TPID," jelasnya.
ADVERTISEMENT