Dapat Jatah Rp 97,7 T, Kemendikbud Akan Belanjakan 90 Persen ke Dalam Negeri

4 Maret 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto dan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti di acara Business Matching 2024 di Bali, pada Senin (4/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto dan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti di acara Business Matching 2024 di Bali, pada Senin (4/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menargetkan 90 persen jatah anggaran belanja tahunan dapat direalisasikan untuk beli produk dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti usai acara soft launching Business Matching 2024 di Denpasar, Bali pada Senin (4/3).
"Sebagai pengguna yang pemilik anggaran itu tidak hanya anggaran yang ada di Kemendikbud Ristek, kami sendiri menargetkan sekitar 90 persen bisa menggunakan produk dalam negeri,” kata Suharti di Denpasar, Bali pada Senin (4/3).
Kemendikbud Ristek tahun ini mendapatkan jatah anggaran belanja sebesar Rp 97,7 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Jika dikalkulasikan, Kemendikbud Ristek menganggarkan Rp 87,93 triliun untuk belanja produk dalam negeri tahun ini.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan mensukseskan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang diketuai Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Suharti bilang Kemendikbud Ristek sebagai koordinator sektor pendidikan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah, sehingga alokasi anggaran dari pusat ke Pemerintah Daerah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu juga penggunaannya didorong menggunakan produk dalam negeri.
Ilustrasi siswa di Jakarta, berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Ruud Suhendar/Shutterstock
“Kepentingan kedua, dengan adanya data yang kita peroleh dari database kita jadi tahu apa sih produk-produk yang membutuhkan riset dan teknologi dan pengembangan lebih lanjut (baik) perguruan tinggi, (maupun) satuan pendidikan menengah, yang bisa kemudian melakukan berbagai riset bekerja sama dengan industri untuk terus membantu penyediaan produk dalam negeri,” jelas Suharti.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan ada dana Rp 1.200 triliun yang berpotensi untuk diserap oleh perusahaan dalam negeri, untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto angka ini dari berbagai sumber baik kementerian ataupun lembaga pemerintahan untuk belanja tahun 2024.
“Kami sudah mengidentifikasi kira-kira sekitar Rp 1.200 triliun anggaran dari para pemilik anggaran ini, baik di (Pemerintah) Pusat maupun (Pemerintah) daerah yang potensial,” kata Eko usai acara soft launching Business Matching 2024 di Bali, pada Senin (4/3).
Angka ini meningkat Rp 29 triliun dari target penyerapan produk dalam negeri tahun 2023 senilai Rp 1.171 triliun.