Dapat Pesangon PHK, Mending Buat Bayar Utang atau Buka Usaha?

9 November 2020 17:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Yamaha di Indonesia Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Yamaha di Indonesia Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonomi yang mengalami resesi membuat gelombang PHK semakin tinggi. Bagi perusahaan yang mematuhi aturan, karyawan yang di-PHK mendapatkan pesangon sesuai ketentuan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Besaran uang pesangon disesuaikan dengan lamanya bekerja di suatu perusahaan. Kalau kamu termasuk korban PHK dan mendapatkan pesangon, lebih baik uangnya digunakan untuk melunasi utang atau membuka usaha untuk menyambung biaya hidup?
Founder dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan, saat kena PHK dan mendapatkan pesangon, idealnya digunakan untuk melunasi utang dulu. Utang-utang yang harus dilunasi terutama yang konsumtif dan jangka pendek seperti pinjaman online atau barang tertentu di rumah, bukan utang seperti KPR yang tenornya lebih panjang.
"Begitu di PHK, dapat pesangon, jangan sampai 'oh langsung bisnis'. Yang harus kamu lakukan saat di-PHK dan dapat pesangon adalah 'utang apa kabar?' Mana yang utang yang harus dibayarkan sampai lunas, mana utang yang alokasinya untuk tiga bulan ke depan?" kata Ligwina dalam diskusi virtual 'Menjadi Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di Tengah Resesi', Senin (9/11).
Menaker Ida Fauziyah menghadiri penyemprotan disinfektan serta pemberian bantuan kepada pekerja ter-PHK dan dirumahkan di Pegangsaan, Jakarta Pusat. Foto: Kemnaker
Setelah utang-utang tersebut lunas, langkah selanjutnya adalah mengecek arus kas (cash flow) yang tersisa cukup untuk hidup berapa lama. Sebab pandemi belum tahu kapan akan berakhir.
ADVERTISEMENT
Langkah ketiga, menyiapkan dana darurat. Dan alokasi biaya hidup dan pelunasan utang, kamu harus menyisihkan simpanan darurat.
Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti menjelaskan, secara teori, dana darurat yang perlu dikumpulkan bagi mereka yang masih lajang setara 4 kali gaji. Bagi pasangan menikah dan tanpa anak sebanyak 6 kali gaji, bagi keluarga dengan 1 anak setara 9 kali gaji, dan bagi keluarga dengan 2 anak atau lebih setara 12 kali gaji.
"Ini dilakukan supaya kita siap untuk hidup berapa bulan," ujarnya.
Setelah memastikan dana darurat ada, yang harus dipikirkan selanjutnya adalah kebutuhan untuk asuransi. Sebab, setelah PHK, fasilitas asuransi dari kantor ikut dicabut. Setelah itu, baru menentukan tujuan jangka pendek dan panjang sesuai situasi.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu, baru memulai usaha. Kalau ditanya tips usaha di saat pandemi seperti apa adalah mulai aja dulu, jangan banyak omong. Karena kalau kita enggak mulai usaha dan cuma ngomong doang tapi produknya enggak dibikin, orang enggak akan tahu. Tapi kalau sudah dibuat sampelnya dan enggak laku, kita bisa ganti produknya," ujar Ligwina.