news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dapat PMN Rp 10 T di 2023, PLN Diminta Perluas Akses Listrik Wilayah Terpencil

30 November 2022 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyambung dan mengganti kabel setelah tiang listrik roboh dihantam badai di Desa Rongi, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/2/2022). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyambung dan mengganti kabel setelah tiang listrik roboh dihantam badai di Desa Rongi, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/2/2022). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR RI menyetujui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 10 triliun kepada PT PLN (Persero) di tahun depan. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Demokrat, Muslim, berharap suntikan modal negara tersebut dapat memberikan pemerataan akses kelistrikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya dukung PLN memanfaatkan PMN untuk daerah terpencil. Ada beberapa daerah yang belum dilistriki, dusun-dusun belum mendapatkan listrik, dan mereka sudah mengajukan,” ujar Muslim dalam keterangannya, Rabu (30/11).
Dengan disahkannya PMN 2023, Komisi VI DPR RI mendukung PLN peningkatkan rasio elektrifikasi. Bersamaan dengan target tersebut, PLN dapat mempercepat transisi energi dengan menyasar pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari sumber daya alam setempat.
Komisi VI juga menyepakati PLN mendapatkan tambahan PMN sebesar Rp 10 triliun di tahun depan. Dana ini akan diprioritaskan untuk membangun akses listrik berfokus pada peningkatan Rasio Elektrifikasi secara nasional maupun Rasio Desa Berlistrik (RDB).
Selain itu, alokasi ini juga dioptimalkan oleh PLN untuk menambah pembangkit listrik berbasis energi bersih sesuai dengan kompetensi sumberdaya alam di masing masing daerah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, suntikan dana ini berpotensi menciptakan lapangan kerja, pelayanan sektor kesehatan, memajukan kualitas pendidikan, hingga meningkatkan produktivitas sektor kelautan, industri, agrikultur di wilayah terpencil.
“Pada tahun 2023, PLN mengajukan PMN sebesar Rp 10 triliun dengan alokasi sebagai berikut fungsi pembangkit EBT sebesar Rp 1,74 triliun, fungsi transmisi dan gardu induk sebesar Rp 3,78 triliun, dan fungsi distribusi dan listrik desa sebesar Rp 2,22 triliun,” terang Darmawan di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (28/11).
Selain itu, PLN juga akan memaksimalkan dana tersebut untuk mengejar target rasio desa berlistrik, terutama di wilayah Indonesia Timur yang saat ini rasio elektrifikasinya masih di bawah 90 persen. Selain itu, PLN juga akan memfokuskan pembangunan akses listrik di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT