Darah Menteri Mengalir Dalam Diri Airlangga Hartarto
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju . Beberapa menteri di bidang ekonomi dipertahankan, mulai dari Sri Mulyani hingga Budi Karya Sumadi. Ada juga nama Airlangga Hartarto. Setelah menjadi Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja, kini Airlangga menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Maju.
ADVERTISEMENT
Darah menteri mengalir dalam diri Airlangga. Pria kelahiran Surabaya 57 tahun lalu ini adalah putra dari Menteri Perindustrian ternama di era Presiden Soeharto, Ir Hartarto.
Airlangga sudah aktif berorganisasi sejak masih di bangku SMA. Ia pernah menjadi Ketua OSIS Kolese Kanisius Jakarta. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengambil Jurusan Teknik Mesin di Fakultas Teknik dan lulus pada tahun 1987. Di UGM, ia diberi kepercayaan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Selain aktif berorganisasi, Airlangga juga tekun menimba ilmu. Ia meneruskan pendidikan S2 ke Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia, dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Melbourne.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia usaha, Airlangga memiliki sejumlah perusahaan, di antaranya PT Graha Curah Niaga yang bergerak di bidang agraria, PT Jakarta Prime Crane, PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Kiprah politik Airlangga mulai menyita perhatian ketika ia berhasil terpilih menjadi Wakil Bendahara DPP Partai Golkar periode 2004-2009. Setelah itu, suami Yanti K Isfandiary ini juga berhasil menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 pasca-memenangi pemilu legislatif untuk daerah Pemilihan Jawa Barat V.
Karier politiknya makin moncer ketika Setya Novanto menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP pada 2017. Dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tertanggal 19 Desember 2018, Airlangga ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Pada tahun 2016, terjadi perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja. Mengikuti jejak sang ayah, Airlangga terpilih untuk menduduki kursi Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin.
ADVERTISEMENT
Ayah dari 7 anak itu kini dipercaya untuk memimpin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.