Dari Jual Menara, Laba Indosat Melesat jadi Rp 1,57 Triliun di 2019

27 Februari 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Indosat Ooredoo atau PT Indosat Tbk (ISAT) berhasil mencetak laba bersih Rp 1,57 triliun selama tahun lalu. Angka ini melesat dibandingkan 2018 yang merugi Rp 2,4 triliun.
ADVERTISEMENT
President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, mengatakan keuntungan tersebut akibat perbaikan pendapatan sebelum bunga pajak atau earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) dan penjualan menara.
Adapun di tahun lalu, Indosat juga telah menyelesaikan penjualan 3.100 menara perusahaan kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,39 triliun.
Penjualan ini akan mendukung rencana strategis Indosat Ooredoo untuk meningkatkan pengalaman jaringan lebih lanjut, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggan.
"Indosat Ooredoo membukukan laba bersih sebesar Rp 1.569,0 miliar atau naik sebesar hampir Rp 4 triliun dibandingkan rugi bersih di tahun 2018 yang disebabkan oleh perbaikan EBITDA dan penjualan menara," ujar Bos Indosat itu di Jakarta, Kamis (27/2).
CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz Al Neama (tengah). Foto: Dok. Indosat Ooredoo
Secara rinci, total pendapatan tumbuh sebesar 12,9 persen menjadi Rp 26,1 triliun selama tahun lalu. Sementara pendapatan seluler tumbuh sebesar 14,7 persen menjadi Rp 20,7 triliun, dan EBITDA mencapai Rp 9,9 triliun, atau tumbuh 51,6 persen dibandingkan 2018.
ADVERTISEMENT
Pelanggan seluler tumbuh 1,2 juta menjadi 59,3 juta pelanggan pada akhir tahun 2019, dan Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 27.900, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 18.700, yang utamanya disebabkan oleh tingginya peningkatan trafik data sebesar 71,6 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk operasional, Indosat Ooredoo juga melaksanakan jaringan 4G secara intensif dan mengembangkan cakupan populasi 4G, dari hanya sebesar 44 persen pada akhir 2017, hingga mencapai hampir 90 persen di 2019.
Pada tahun 2020, Indosat menargetkan pertumbuhan pendapatan sesuai dengan tingkat pertumbuhan pasar, dengan EBITDA margin pada kuadran persentase 30 persen atas, serta CAPEX diantara Rp 8,5 sampai dengan Rp 9,5 triliun.