Danau Matano

Dari Sorowako Belajar Menambang dan Menjaga Alam

30 November 2022 15:53 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Matano di Sulawesi Selatan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Danau Matano di Sulawesi Selatan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aktivitas tambang PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di wilayah Harapan East Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tak pernah berhenti. Pada awal Agustus 2022 lalu ketika kumparan berkunjung ke sana, hilir mudik kendaraan alat berat terlihat silih berganti mengangkut bijih nikel ke pabrik pengolahan.
ADVERTISEMENT
Sekitar satu kilometer dari lokasi tambang, hamparan Danau Matano, yang merupakan danau terdalam di Asia Tenggara, terlihat begitu jelas. Warna biru danaunya yang diapit bukit hijau rimbun cukup memanjakan mata. Selain Matano, area pertambangan PT Vale Indonesia juga diapit dua danau lainnya, yakni Mahalona dan Towuti.
"Meskipun dekat lokasi tambang, Danau Matano tetap jernih. Di sini ada club diving. Sangat jarang ada diving di air tawar," kata Senior Manager Communications PT Vale Indonesia, Bayu Aji, menjelaskan soal danau yang memiliki kedalaman 590 meter tersebut.
Daerah pinggiran danau memang cukup resik dan tertata rapi. Air danaunya juga jernih. Salah satu lokasi favorit tujuan wisata bermain air di Danau Matano adalah Pulau Kembar. Berangkat dari Yacht Club dengan menggunakan perahu motor, pengunjung bisa merasakan nyebur di Danau Matano yang airnya jernih dan segar.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Danau Matano yang lokasinya dekat dengan area tambang nikel PT Vale Indonesia bisa tetap jernih? Kuncinya ada pada pengolahan air limpasan tambang. Pengelolaan air limpasan tambang harus sesuai standar yang berlaku agar kualitas effluent atau limbah cair selalu di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
Fasilitas Pengolahan Air Limbah Lamella Gravity Settler PT Vale Indonesia. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Kegiatan pemantauan kualitas air limpasan tambang dilakukan secara reguler untuk parameter TSS (Total Suspended Solid), Cr6+ (chromium hexavalent), dan parameter lainnya oleh operator yang kompeten. Pemantauan kualitas Danau Matano dan Danau Mahalona secara berkala rutin dilakukan, di mana hasilnya masih jauh di bawah baku mutu standar (kualitas air masih sangat baik).
Terdapat lebih dari 100 unit kolam sedimen pengolahan air limpasan tambang milik PT Vale Indonesia yang tersebar di area Sorowako-Petea. Selain itu ada 1 unit treatment terintegrasi bernama Lamella Gravity Settler (LGS) yang dibangun pada 2016. Kapasitas total seluruh unit mencapai 16 juta meter kubik.
ADVERTISEMENT
LGS merupakan unit treatment air limpasan tambang terintegrasi yang mampu mengelola sekaligus TSS dan Cr6+ dengan luas area yang lebih kecil daripada unit konvensional lainnya. PT Vale Indonesia adalah satu-satunya perusahaan tambang di Indonesia yang memiliki fasilitas itu.
"PT Vale Indonesia satu-satunya perusahaan tambang yang menggunakan teknologi LGS. Kualitas air yang dihasilkan sudah layak dikonsumsi seperti air PDAM. Jadi dengan teknologi itu, Danau Matano tetap bisa terjaga kejernihannya," kata Bayu.
Manager Mine Infrastructure Maintenance PT Vale Indonesia, Hasliana Alimuddin, mengatakan unit LGS sangat berperan penting untuk menjaga baku mutu air yang dialirkan ke danau. Saat ini LGS mengelola air limpasan dari sekitar 2.500 hektar lahan eksplorasi dengan seratusan lebih kolam sedimen yang dialirkan ke LGS.
ADVERTISEMENT
Terdapat empat kolam kompartemen pengelolaan baku mutu air dengan produksi air treatment sebanyak 4.000 meter kubik per jam dalam satu unit LGS. Masing-masing kompartemen menghasilkan air sesuai standar sebanyak 1.000 meter kubik per jam.
“Kadar yang bisa diloloskan dan memenuhi baku mutu air adalah 6-9. Dari LGS ini bahkan bisa lebih baik (kualitas airnya),” kata Hasliana.
Fasilitas Nursery PT Vale Indonesia. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Mengembalikan Lahan Bekas Tambang
Vale Indonesia melakukan penambangan bijih nikel secara terbuka dengan penggalian permukaan dari lubang terbuka tanah. Hal itu tentu akan berdampak secara langsung terhadap lingkungan. Sehingga, rehabilitasi adalah hal yang wajib dilakukan.
Berdasarkan Kontrak Karya yang diperbarui pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025, lahan konsesi yang dimiliki PT Vale seluas 118.017 hektar, meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
ADVERTISEMENT
Untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkesinambungan dengan memperhatikan aspek sebelum dan setelah penambangan, PT Vale Indonesia sendiri membagi alokasi anggaran untuk tiga bagian, yakni 22 persen untuk pra penambangan, 53 persen untuk proses penambangan, dan 25 persen untuk pascatambang.
Berdasarkan catatan perusahaan, hingga Juli 2022 lahan bekas tambang yang sudah direklamasi di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sudah mencapai 3.338,61 hektar, dari total lahan konsesi yang telah dibuka seluas 5.376,5 hektar. Total pohon yang sudah ditanam di lahan reklamasi mencapai 4,4 juta pohon.
Selain itu, PT Vale juga melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) lintas batas seluas 10.000 hektar dengan area yang tersebar di 13 kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten tersebut yakni Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Soppeng, Maros, Gowa, dan Takalar.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah pohon yang ditanam oleh PT Vale Indonesia untuk rehabilitasi DAS lintas batas seluas 10.000 hektar tersebut jumlahnya mencapai 8,6 juta pohon. Sehingga jika ditotal dengan lahan reklamasi, jumlah pohon yang sudah ditanam oleh perusahaan totalnya mencapai 13 juta pohon.
Reklamasi lahan bekas tambang PT Vale Indonesia di Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Junior Reclamation Engineer PT Vale Indonesia, Erlin Harri, mengatakan pada tahun ini perusahaan menargetkan untuk reklamasi seluas 293,44 lahan bekas tambang di Blok Sorowako. Selama periode Januari-Juli 2022, realisasi lahan yang sudah direklamasi luasnya mencapai 119,25 hektar.
"Setiap satu hektar lahan bekas tambang yang direklamasi, biayanya mencapai Rp350 juta," kata Erlin di lokasi reklamasi kawasan Nayoko, Blok Sorowako. Berdasarkan laporan perusahaan, sepanjang 2021 Vale Indonesia telah mengeluarkan USD21,34 untuk biaya pengelolaan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, dengan metode penggalian permukaan dari lubang terbuka di tanah, perusahaan langsung melakukan upaya mengembalikan tanah ke kondisi semula atau rehabilitasi dan reklamasi lahan.
Restorasi permukaan tanah dilakukan berdasarkan standar kemiringan lereng, dimulai dengan pemetaan tanah, pembentukan tanah dengan bantuan alat berat, dan pembentukan tanah lapisan atas.
Erlin mengatakan, setiap satu hektar lahan bekas tambang yang direklamasi akan ditanami sekitar 714 jenis pohon. Adapun dalam memenuhi pasokan bibit pohon untuk penghijauan lahan pascatambang, PT Vale mengoperasikan tempat pembibitan atau nursery dengan kapasitas 700.000 bibit per tahun.
Jumlah tersebut melebihi kebutuhan perusahaan, sehingga masyarakat sekitar juga mendapatkan bibit tersebut melalui berbagai program kerja sama dengan perusahaan sebagai bagian dari upaya mendukung kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
PT Vale Indonesia mengembangkan nursery di lahan seluas 2,5 hektar dan telah beroperasi sejak April 2006. Fasilitas pembibitan tersebut memproduksi berbagai jenis tanaman asli (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati.
Tumbuhan lokal antara lain betao, bitti, nyatoh, dan manggis hutan. Sedangkan tumbuhan endemik di antaranya termasuk eboni dan buah dengen. Bibit tanaman lokal diperoleh dari areal pertambangan yang dibuka atau bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Blok Sorowako milik PT Vale Indonesia, Sabtu (26/11/2022). Foto: Dok. Vale Indonesia
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi langkah yang dilakukan Vale Indonesia dalam menerapkan good mining practice. Selama kunjungan ke lokasi tambang di Sorowako pada Agustus lalu, Arifin mengaku mendapatkan kesan Vale Indonesia yang telah beroperasi sejak 1978 betul-betul menjaga komitmennya dalam menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Selain mengoptimalkan sumber daya mineral, juga kita lihat lingkungannya terkelola dengan baik. Kita saksikan di Nursery dilakukan banyak kegiatan untuk bisa mengembalikan jenis-jenis tanaman endemik yang sebelumnya disingkirkan oleh aktivitas penambangan, namun kemudian ada usaha untuk menanamnya kembali,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan menjaga keberlanjutan lingkungan adalah komitmen perusahaan. Febriany tidak menampik jika aktivitas tambang akan berdampak langsung terhadap lingkungan. Namun, jika dikelola dengan baik, maka dampak tersebut bisa diminimalisir.
Menurut Febriany, berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk tetap menjaga lingkungan di wilayah tambang, termasuk dengan melakukan berbagai inovasi. Dia memastikan komitmen tersebut juga akan diterapkan di Blok Bahodopi Sulawesi Tengah dan Blok Pomalaa Sulawesi Tenggara.
“Visi kami adalah keberlanjutan. PT Vale sebagai salah satu pemain utama operasi penambangan nikel terintegrasi terus berkomitmen dalam menerapkan sustainable mining practice dan menjalankan transformasi sumber daya alam untuk kemakmuran bersama dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten