Darmin: Angka Defisit Neraca Dagang 2018 Jangan Digedein-gedein

9 Januari 2019 16:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tak menampik maupun membenarkan terkait defisit neraca perdagangan Indonesia selama tahun lalu merupakan yang terparah dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tak seharusnya hal tersebut dibesar-besarkan. Masyarakat juga perlu melihat dari sisi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di tahun lalu yang diprediksi masih lebih baik dibandingkan 2014.
"Memang udah keluar (datanya)? Coba lihat tahun 2015, 2014. 2014 kamu tahu berapa defisit transaksi berjalan? Jangan digede-gedein," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1).
Darmin memproyeksi, CAD sepanjang tahun lalu hanya sekitar 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara itu realisasi CAD di 2017 sebesar 1,7 persen dari PDB. Angka proyeksi CAD di 2018 sedikit lebih baik dibandingkan CAD sepanjang 2014 sebesar 3,09 persen terhadap PDB maupun sepanjang 2013 sebesar 3,19 persen terhadap PDB.
Darmin Nasution di acara penghargaan penyaluran KUR (Foto: Dok: Humas Kemenko Perekonomian)
zoom-in-whitePerbesar
Darmin Nasution di acara penghargaan penyaluran KUR (Foto: Dok: Humas Kemenko Perekonomian)
Sebelumnya, Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri dalam akun twitter pribadinya menulis, sepanjang tahun lalu defisit neraca perdagangan Indonesia merupakan yang terparah sejak 1945.
ADVERTISEMENT
"Sejak merdeka, defisit perdagangan hanya tujuh kali. Tahun 2018 defisit perdagangan terburuk sepanjang sejarah," tulis Faisal dalam twitternya, Rabu (9/1).
Melansir data BPS, sejak Januari hingga November 2018 neraca dagang Indonesia memang mencatatkan defisit USD 7,52 miliar. Angka ini melebar dibandingkan periode yang sama 2017 yang mencatatkan surplus USD 12,02 miliar maupun sepanjang 2017 yang surplus USD 11,84 miliar. Tak hanya itu, neraca perdagangan selama Januari hingga November 2016 juga mencatatkan surplus USD 7,79 miliar dan sepanjang 2016 surplus USD 8,78 miliar.
Pada 2015, neraca perdagangan Januari-November juga mencatat surplus USD 7,81 miliar dan surplus USD 7,52 miliar sepanjang tahun. Sementara di 2014, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-November defisit sebesar USD 2,07 miliar dan sepanjang tahun tercatat defisit USD 2,2 miliar.
ADVERTISEMENT