Data Laporan Pekerjaan AS Mengecewakan, Dua Indeks Wall Street Melemah

6 September 2021 7:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan saham Amerika Serikat, Jumat (3/9) waktu setempat. Dua dari tiga indeks utamanya melemah dipicu data laporan pekerjaan AS yang mengecewakan.
ADVERTISEMENT
Dow Jones Industrial Average (.DJI) dan S&P 500 (.SPX) masing-masing turun 0,3 persen dan 0,1 persen dengan saham industri terkait ekonomi termasuk General Electric (GE.N), 3M (MMM.N) dan Boeing (BA.N) jatuh antara 0,2 persen dan 1,7 persen.
Hanya Nasdaq Composite (.IXIC) yang naik 0,07 persen didorong oleh saham-saham teknologi kelas atas, termasuk Apple (AAPL.O), Alphabet (GOOGL.O), dan Facebook (FB.O). Saham teknologi cenderung berkinerja lebih baik saat suku bunga rendah.
Dilansir dari Reuters, Senin (6/9), sembilan dari sebelas sektor S&P turun pada sore hari, dengan saham industri yang sensitif secara ekonomi (.SPLRCI) dan keuangan (.SPSY) memimpin penurunan.
Saham perbankan (.SPXBK), yang umumnya berkinerja lebih baik ketika imbal hasil obligasi lebih tinggi justru turun 0,6 persen bahkan ketika imbal hasil Treasury 10-tahun acuan melonjak menyusul laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Angka itu mengecewakan besar dan jelas varian Delta berdampak negatif pada ekonomi tenaga kerja musim panas ini," kata Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors Michael Arone di Boston.
Menurutnya, sudah tingginya orang yang berekreasi di masa pandemi ternyata tidak menambah jumlah pekerja dan sektor ritel benar-benar kehilangan banyak pekerjanya.
S&P 500 dan Nasdaq telah mencapai level tertinggi sepanjang masa selama beberapa minggu terakhir karena dukungan dari pendapatan perusahaan yang kuat, tetapi investor baru-baru ini menjadi berhati-hati pada sinyal hawkish dari The Fed dan lonjakan infeksi virus corona.
Pasar tenaga kerja tetap menjadi batu ujian utama bagi The Fed, di mana Ketua Jerome Powell mengisyaratkan pekan lalu bahwa mencapai pekerjaan penuh adalah prasyarat bagi bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian asetnya (tapering).
ADVERTISEMENT
Pada Jumat, laporan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 235.000 pekerjaan pada Agustus, jauh meleset dari perkiraan ekonom 750.000. Gaji telah melonjak 1,05 juta pada Juli lalu.