Daya Beli Belum Membaik, Ramayana Tutup Sementara 13 Gerai

11 September 2020 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ramayana di Parung, Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ramayana di Parung, Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengumumkan penutupan sementara 13 gerai di berbagai lokasi. Penutupan ini dilakukan karena anjloknya penjualan semenjak mewabahnya pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ringkasan paparan publik, Jumat (11/9), Ramayana melaporkan perseroan awalnya sempat menutup sementara 94 gerai pada akhir Maret 2020 seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemudian sampai dengan akhir bulan Juni, perseroan telah mengoperasikan kembali 103 gerai dari total 118 gerainya.
“Sebanyak 13 gerai yang masih belum dibuka kembali dikarenakan rendahnya penjualan di gerai tersebut. Penurunan penjualan sangat signifikan pada 6 bulan pertama tahun ini, di mana penjualan perseroan turun sebesar 58,3 persen menjadi Rp 2.195,5 miliar, dari Rp 5.266,1 miliar di periode yang sama tahun lalu,” tulis manajemen RALS dalam ringkasan paparan publik, Jumat (11/9).
Adapun 13 gerai yang masih belum dibuka kembali dikarenakan rendahnya penjualan atau daya beli masyarakat belum membaik di gerai tersebut adalah 8 gerai milik sister company dan 5 gerai milik developer. Untuk gerai yang disewa dari developer, perseroan telah mengajukan keringanan biaya sewa kepada developer.
Ramayana Foto: Achmad Prasetyo via Google Maps
Dengan adanya penurunan penjualan tersebut, perseroan pun mengambil sejumlah strategi seperti memaksimalkan penjualan online, melakukan efisiensi secara ketat terhadap biaya operasional, pemantauan terhadap arus kas perseroan dan merestrukturisasi penggunaan space.
ADVERTISEMENT
“Perseroan juga akan mereview kembali dan melakukan restrukturisasi penggunaan space untuk area penjualan di masing-masing gerai yang tidak produktif. Dengan restrukturisasi tersebut, diharapkan dapat membantu Perseroan dalam menekan biaya-biaya yang tidak efisien,” tulis manajemen.
Meski demikian, perseroan mengakui bahwa kontribusi penjualan online hingga semester pertama tahun ini masih cukup kecil yakni, 0,4 persen dari total penjualan semester pertama perseroan.
Sementara itu, hingga paruh pertama 2020, Ramayana hanya membuka satu gerai baru, yaitu Ramayana Cikupa II pada bulan Mei 2020. Emiten bersandi saham RALS itu juga berencana membuka satu gerai baru lagi di daerah Tangerang pada Desember 2020.
Akibat adanya penurunan penjualan, total kas dan setara kas (termasuk deposito berjangka dan investasi jangka pendek) Perseroan sampai dengan semester pertama tahun 2020 tercatat sebesar Rp 2.745,8 miliar, turun 26,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT