news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dear Pasangan Baru Menikah, Perhatikan Tips Pengelolaan Keuangan Ini

4 Oktober 2018 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pernikahan (Foto: Tom Pumford)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernikahan (Foto: Tom Pumford)
ADVERTISEMENT
Saat single barangkali Anda tak terlalu memusingkan pengaturan keuangan karena lebih fleksibel berurusan dengan diri sendiri. Tapi seiring keputusan Anda menikah, pertimbangan pengeloaan keuangan pun mau tak mau harus dipikirkan lebih matang.
ADVERTISEMENT
Mengingat, ke depan Anda mungkin saja bukan lagi hanya berdua. Namun juga perlu mengurus anak-anak yang tentu memiliki kebutuhan yang penting untuk Anda siapkan bersama pasangan.
Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, menyatakan setidaknya terdapat beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi untuk pasangan baru menikah dalam mengatur keuangan. Dimulai dari menyiapkan dana cadangan.
“Karena misalnya yang sakit sekali waktu bisa tiga orang. Kedua, perlindungan dan proteksi dalam hal ini ada anak, jika salah satu enggak ada bagaimana,” ujar Eko saat dihubungi kumparan, Kamis (4/10).
Kemudian, investasi juga tak kalah penting disiapkan menurut Eko. Bukan hanya asuransi untuk diri pasangan, tapi juga pendidikan untuk anak ke depan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pasangan menikah juga perlu bijak mengelola utang. Eko menyarankan untuk seminimal mungkin menggunakan utang seperti kredit untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif.
Kendati demikian, bukan berarti pasangan tak bisa mengambil utang sama sekali. Pasalnya, menurut Eko utang masih akan tetap diperlukan untuk mencicil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ataupun membeli kendaraan untuk mobilitas bersama sebagai penunjang produktivitas.
“Bisa jadi mereka milih rumah dulu, kendaraan dulu, enggak ada yang salah kebutuhan utamanya kejar dulu,” kata Eko.
Lalu bagaimanakah sebaiknya pendapatan uang pasangan menikah, digabung atau dipisah?
Ilustrasi uang cash (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang cash (Foto: Pixabay)
Eko menyerahkan pada keputusan masing-masing pasangan. Tak masalah digabung atau dipisah, tapi yang justru jadi perhatian katanya ialah menggabung pengeluaran sebagai tanggung jawab bersama.
ADVERTISEMENT
“Kalau penghasilan mereka enggak ada aturannya, tapi yang pasti pengeluaran mereka harus digabungkan. Misalnya nih, istrinya mikir untuk pendidikan anak, suaminya mikir nyicil rumah atau lainnya. Tapi yang penting, pengeluaran menjadi prioritas siapa,” lanjutnya.
Selama berumah tangga, tak dipungkiri masalah keuangan bisa jadi salah satu hal yang acapkali memantik persoalan. Berkenaan itu, Eko menekankan masing-masing pasangan untuk terbuka soal pendapatan dan pengeluaran satu sama lain.
Maka komunikasi harus dibangun. Ia mengingatkan, jangan sampai karena ketidakterbukaan keluarga jadi terjeblos dalam utang akibat sifat konsumtif salah satu pihak yang tak dikomunikasikan.
“Padahal utang itu kan bersifat diwariskan. Jadi mau enggak mau itu tanggungan bersama karena mereka udah keluarga,” pungkasnya.