Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Debut Bank Syariah Indonesia: Pimpin Pembiayaan Proyek Jalintim Sumsel Rp 644 M
22 Februari 2021 18:09 WIB

ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, untuk pertama kalinya memimpin pembiayaan sindikasi pembangunan infrastruktur jalan nasional. Proyek tersebut yakni Preservasi Jalan Lintas Timur di Sumatera Selatan (Jalintim Sumsel), dengan nilai investasi keseluruhan proyek Rp 644,76 miliar.
ADVERTISEMENT
Dalam skema pembiayaan ini, bank hasil merger tiga perbankan syariah milik BUMN ini bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Panin Dubai Syariah kepada PT Jalintim Adhi Abipraya selaku Badan Usaha Pelaksana.
Bila dibagi berdasarkan porsi investasi, BSI punya andil sebesar Rp 248 miliar. Sementara pembiayaan dari PT SMI Rp 248 miliar dan Bank Panin Dubai Syariah sebesar Rp 148,76 miliar.
BSI dalam skema ini berperan sebagai Mandated Lead Arranger, agen fasilitas, hingga agen jaminan. Pinjaman bertenor 10 tahun ini bakal digunakan buat pembangunan Jalintim Sumsel sepanjang 29,87 kilometer.
Dalam acara seremonial yang digelar Kementerian PUPR terkait akan dimulainya proyek ini, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan sindikasi ini merupakan debut pertama pasca-merger. BSI sendiri langsung ditunjuk memimpin pembiayaan proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Availability Payment.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah BSI menjadi bagian dalam sejarah pemberian fasilitas KPBU. Fasilitas ini merupakan pertama kalinya menggunakan transaksi syariah," ujar Hery usai menghadiri acara, dikutip dari keterangan resminya, Senin (22/2).
Skema ini sendiri juga terbilang pertama kali ditempuh oleh Kementerian PUPR, khusus untuk pembangunan jalan nasional nontol. Proyek ini juga melibatkan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia sebagai lembaga penjamin.
Adapun ruas jalan yang dibiayai dalam proyek ini meliputi alan Srijaya Raya (6,3 km), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km), Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km), Jalan Soekarno - Hatta (8,32 km), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 km) dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 km). Ruas Jalintim ini juga kan dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor.
ADVERTISEMENT
Hery menambahkan, langkah ini merupakan salah satu strategi BSI menggenjot pembiayaan wholesale. Selain proyek-proyek infrastruktur, BSI juga bakal aktif di sektor energi. Sebagai catatan, hingga Desember 2020 pembiayaan wholesale Bank Syariah Indonesia tercatat mencapai Rp 48,03 triliun.
"Pada akhir 2021, BSI menargetkan pertumbuhan pembiayaan wholesale sebesar 4 sampai 6 persen secara year on year (yoy)," jelas Hery Gunardi.