news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Defisit APBN Melebar Jadi Rp 135,8 Triliun di Semester I 2019

16 Juli 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit anggaran selama semester I 2019 mencapai Rp 135,8 triliun, atau mencapai 0,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 110,6 triliun atau 0,75 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
"Selama semester I 2019 ini defisit APBN kita mencapai Rp 135,8 triliun atau 0,84 persen dari PDB," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Ruang Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (16/7).
Hingga akhir Juni 2019, defisit tersebut didapat lantaran realisasi pendapatan negara hingga bulan lalu mencapai Rp 898,7 triliun, tumbuh 41,5 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun.
Pendapatan negara tersebut hanya tumbuh 7,8 persen, melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 16 persen.
Penerimaan pajak dan bea cukai atau perpajakan hingga akhir Juni 2019 tercatat Rp 688,9 triliun atau 38,6 persen terhadap target yang sebesar Rp 1.786,3 triliun. Pendapatan tersebut tumbuh 5,4 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 538,7 triliun.
Ilustrasi rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Untuk perpajakan, pajak dan bea cukai, selama semester I tumbuh 5,4 persen kalau dibandingkan tahun ini. Ini melambat dibandingkan semester I 2018 yang tumbuh 15,6 persen. Tapi kami lihat ini trennya meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, belanja negara hingga akhir Juni 2019 mencapai Rp 1.034,5 triliun, tumbuh 55,3 persen dari target APBN 2019 sebesar Rp 2.461,1 triliun. Realisasi belanja bulan lalu naik 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rinciannya, belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 342,3 triliun atau 40 persen dari target yang mencapai Rp 855,4 triliun. Sementara itu realisasi belanja non K/L mencapai Rp 288,2 triliun atau 37 persen dari target.
Sementara transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 403,9 triliun atau 48,9 persen dari target Rp 826,7 triliun. Angka ini terdiri dari transfer ke daerah Rp 362,1 triliun atau 47,8 persen dari target dan dana desa Rp 41,8 triliun atau 59,8 persen dari target.
ADVERTISEMENT