Desain Sudah Diumumkan, Kapan Ibu Kota Baru Dibangun?

25 Desember 2019 12:07 WIB
comment
39
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengumumkan pemenang sayembara desain ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) baru‎. Desain itu akan dipakai sebagai dasar Detail Engineering Design (DED) IKN baru.
ADVERTISEMENT
Lantas, kapan infrastruktur ibu kota baru dibangun?.
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga, sayembara desain ini merupakan tahap awal dari pembangunan ibu kota baru. Desain ini pada semester I 2020 akan dipertajam untuk dijadikan DED.
“Tahun depan kita harapkan juga Undang-Undang (UU) Pemindahan Ibu Kota sudah keluar,” katanya kepada kumparan, Kamis (25/12).
Sementara saat disinggung mengenai awal pembangunan, dia menyebut groundbreaking ditargetkan bisa terlaksana kuartal IV 2020. Pada tahap awal, pembangunan yang dilakukan masih sebatas infrastruktur dasar.
Dia menyebut selama 2020-2024, Kementerian PUPR membutuhkan anggaran Rp 256 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar, meliputi jalan dan jembatan, sumber daya air, permukiman serta perumahan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga (20/8/2018). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Danis merinci dari anggaran itu, pembangunan infrastruktur sumber daya air membutuhkan Rp 9,98 triliun, jalan dan jembatan membutuhkan Rp 5,5 triliun, permukiman membutuhkan Rp 24,82 triliun, serta perumahan membutuhkan Rp 215,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari sisi waktu, anggaran yang dibutuhkan tahun 2020 sebesar Rp 900 miliar, tahun 2021 membutuhkan Rp 51,7 triliun, tahun 2022 membutuhkan Rp 76,9 triliun, tahun 2023 membutuhkan Rp 98,2 triliun serta tahun 2024 membutuhkan Rp 28,8 triliun.
"Di awal memang anggarannya sedikit karena belum mulai pembangunan masif. Tapi akan banyak di 2021-2024," tegas Danis.
Dia menjelaskan pada tahun 2019-2021, pihaknya melakukan perancangan kawasan ibu kota baru. Sementara 2019-2023 dilakukan pembangunan infrastruktur PUPR, serta rentang 2020-2023‎ dilakukan pembangunan bangunan khusus.
"Di tahun 2024 mulai dilakukan proses pemindahan ibu kota negara secara bertahap. Kawasan pendukung kemudian secara paralel dibangun," katanya.