Destry Damayanti soal Rupiah Berfluktuasi: Jangan Panik, Hanya Sesaat

7 Agustus 2019 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali (kanan) berjabat tangan dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti pada upacara pengucapan sumpah jabatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali (kanan) berjabat tangan dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti pada upacara pengucapan sumpah jabatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destri Damayanti angkat bicara soal nilai tukar rupiah yang dalam beberapa hari terakhir sangat fluktuatif terhadap dolar AS. Dia mengatakan pasar tak perlu panik karena kondisi tersebut hanya sesaat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data perdagangan Reuters, kurs rupiah pukul 13.45 WIB berada di level Rp 14.265 per dolar AS, melemah dibandingkan pembukaan perdagangan di level Rp 14.260 per dolar AS.
"Market tidak perlu panik, sebab guncangan sifatnya sesaat," kata Destry Damayanti di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Rabu (7/8).
Adapun guncangan tersebut berasal dari eskalasi perang dagang AS-China maupun Jepang-Korea Selatan yang semakin memanas. Selain itu juga dari pihak China yang dinilai sengaja melemahkan mata uang yuan agar ekspornya semakin kompetitif.
"China ada suatu action mereka lakukan depresiasi yuan, ini juga cukup signifikan. Patut kita waspadai karena pengaruh global berdampak ke domestik dan keseluruhan emerging market," kata dia.
Destry Damayanti memastikan bank sentral akan terus berada di pasar untuk mewaspadai pergerakan kurs sesuai nilai fundamentalnya.
Uang dolar dan rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing/money changer. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Bank Indonesia, kata dia, melalui bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akan terus memberikan ruang untuk likuiditas di pasar keuangan domestik.
ADVERTISEMENT
"Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, BI dan bauran kebijakan moneter akan berusaha membuka ruang likuiditas domestik, sehingga akan memberikan ruang bagi sektor riil untuk tumbuh," jelasnya.
Destry Damayanti mengatakan, tantangan di sektor keuangan adalah bagaimana membuat pasar keuangan semakin dalam atau menyeluruh. Sebab saat ini, pasar keuangan masih terlalu dangkal.
"Sehingga ada guncangan dikit kita juga goyang. Ini PR kita membuat market jadi lebih dalam," tambahnya.