Di Depan Para Pengusaha, Jokowi Enggan Bicara Gelapnya Ekonomi 2023

2 Desember 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi pada Ratas Mengenai Kebijakan Visa on Arrival, Istana Merdeka, Jumat (9/9/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi pada Ratas Mengenai Kebijakan Visa on Arrival, Istana Merdeka, Jumat (9/9/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menegaskan dirinya tidak ingin berbicara menghadapi situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian di tahun depan. Dia mengakui fakta ekonomi dunia terdampak, namun dia hanya ingin menyampaikan hal yang optimistis saja.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang bikin kita pesimis. Saya tidak ingin cerita lagi bahwa dunia ini baru kena ini, kena itu. Memang itu betul faktanya itu, tapi saya ingin cerita yang optimis-optimis," ujar Jokowi dalam Rapimnas Kadin 2022 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (2/12).
Jokowi menyampaikan pernyataan Managing Director IMF, Kristalina, bahwa Indonesia menjadi titik terang seiring ekonomi global yang suram. Kristalina bicara inflasi Indonesia tetap terjaga di 5,72 persen.
"Proyeksi untuk dunia di 2022 3,2 persen, kita tumbuh 5,72 persen, kenapa kita tidak optimis dengan angka itu, harus optimis," katanya.
Jokowi membandingkan, Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia berada di level yang ekspansif, dari semua negara terkontraksi. Rata-rata PMI dunia telah di bawah 50.
ADVERTISEMENT
"Kita di angka terakhir yang saya tahu 51,8, masih di atas 50, kenapa kita tidak optimis dengan angka ekspansif seperti itu," tambahnya.
Jokowi juga memberikan pertumbuhan ekonomi Indonesia surplus 30 bulan berturut-turut. Dia meyakinkan agar selalu optimistis.
Presiden juga mengatakan, Indonesia pernah masih defisit USD 30 miliar atau minus 2,7 tahun 2019. Saat ini, Indonesia telah membaik dan surplus USD 44 miliar.