Di Pekan Ini, Harga Emas 2 Kali Pecah Rekor

8 Agustus 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi emas batangan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi emas batangan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Harga emas dunia melonjak hingga 2 kali tembus rekor sepanjang pekan ini. Kemilau logam mulia telah terlihat sejak pandemi, mulai awal tahun kenaikan harga emas telah meningkat 35 persen.
ADVERTISEMENT
Puncaknya harga emas dunia mencapai rekor baru pada 5 Agustus 2020, tembus USD 2.000 per troy ounce. Beberapa anails hingga perusahaan telah memprediksi rekor harga emas dunia bakal terjadi pada tahun ini.
Dikutip dari Reuters, rekor harga tertinggi itu dicapai pada Selasa (4/8) waktu Amerika Serikat (AS) atau Rabu (5/8) pukul 01.15 WIB. Harga emas di pasar spot melonjak 2 persen menjadi USD 2.017,39 per troy ounce. Sedangkan harga emas di bursa berjangka AS melonjak ke rekor tertinggi USD 2.034,40 atau melompat 1,7 persen lebih tinggi dari posisi sebelumnya.
Salah satu pemicu lonjakan harga emas ini adalah rencana Pemerintah AS untuk menerbitkan lagi paket stimulus ekonomi, untuk mengatasi dampak pandemi virus corona. Dari kebijakan tersebut akan ada suntikan likuiditas atau dana besar-besaran, sementara pada sisi lain tingkat suku bunga akan ditekan ke posisi rendah.
ADVERTISEMENT
"Emas sebagai safe haven telah mendorong lonjakan harga menembus USD 2.000 untuk pertama kalinya. Sementara dolar AS menguji posisi terendah dalam dua tahun terakhir. Ada juga faktor rencana paket stimulus ekonomi lanjutan," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.
Seorang pegawai menunjukan kepingan emas di toko dan perhiasan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (28/7) Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
Kemilau harga emas tidak berhenti di situ. Pada Jumat (7/8), harga emas kembali melompat dan memperpanjang rekor harga tertinggi sepanjang masa di pasar dunia. Lompatan harga emas ini dipicu ekspektasi akan ada sejumlah stimulus moneter serta melonjaknya kasus baru virus corona di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melonjak lagi USD 20,1 atau 0,98 persen dan ditutup pada USD 2.069,40 per troy ounce.
ADVERTISEMENT
“Saat ini dari segala hal yang terbaik di dunia adalah emas. Kita masih menghadapi krisis virus corona yang sedang berlangsung terutama di AS. Pertanyaannya apakah ekonomi akan pulih atau akan kembali ke resesi, ” kata analis Julius Baer, Carsten Menke.
Lompatan harga emas juga dipicu membaiknya data ketenagakerjaan AS. Klaim pengangguran AS turun minggu lalu. Tapi yang mengejutkan sebanyak 31,3 juta orang menerima tunjangan pengangguran pada pertengahan Juli, karena kasus baru positif corona telah memukul ekonomi.
Emas telah menguat lebih dari 35 persen sepanjang tahun ini, karena dianggap sebagai aset yang mampu mempertahankan nilainya. Sementara pandemi yang mendorong pencetakan uang oleh bank-bank sentral, justru mengikis nilai aset lainnya.
ADVERTISEMENT

Harga Emas Sudah Capai Rekor Tertinggi, Waktunya Jual Atau Tambah Investasi?

Menurut Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono, emas menjadi salah satu pilihan investasi yang cukup aman saat ini. Sebab, di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian, harga emas justru kian naik.
Jika pilihannya antara saham atau emas, Suluh menyarankan agar sebaiknya memilih emas. Instrumen saham cukup memiliki risiko saat ini, apalagi jika terjadi resesi ekonomi.
"Emas masih layak untuk dikoleksi. Instrumen saham tetap sebagai aset berisiko seperti sebutannya. Jika resesi, semoga tidak," ujar Suluh kepada kumparan, Rabu (5/8).
Selain emas, membeli dolar AS menurut Suluh juga merupakan pilihan yang bagus saat ini. Saat ini, merupakan momentum yang tepat apabila ingin mengoleksi dolar AS.
ADVERTISEMENT
Sementara mengenai lebih baik mana menjual atau membeli emas saat ini, ia menyarankan agar sebaiknya justru mengoleksi. Namun, menjual untuk memperoleh sedikit keuntungan juga bukan pilihan yang buruk.
"Maka emas, obligasi (long term), dan dolar menarik untuk diambil. Saya pribadi akan membeli dolar, mengingat indeks dolar sudah rendah. Jual emas untuk ambil untung. Beli emas berjangka (spot)," jelasnya.