Di Tengah Pandemi, Hutama Karya Terbitkan Global Bonds Rp 9 Triliun

5 Mei 2020 17:44 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT. Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT. Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Hutama Karya (Persero) resmi menerbitkan instrumen obligasi global dalam mata uang dolar AS atau Global Bonds pada Senin, (4/5) sebesar USD 600 juta atau setara Rp 9 triliun (Kurs Rp 15.000 per dolar AS). Penerbitan ini merupakan yang pertama kali dilakukan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Global bonds dengan jangka waktu 10 tahun dengan kupon 3,75 persen ini disambut antusias investor pasar di 3 benua, yaitu Asia sebesar 42 persen, Eropa, Timur Tengah dan Afrika sebesar 30 persen, dan Amerika sebesar 28 persen.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo menyatakan bahwa animo investor dari seluruh dunia ini terbilang positif. Bintang merasa ini merupakan pencapaian yang cukup baik bagi perusahaan, khususnya dalam kondisi sulit saat ini.
“Walaupun kita sedang berada di tengah masa sulit ekonomi akibat pendemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun kami masih bisa meraih kepercayaan dari investor dunia, bahkan berhasil mencatatkan hampir 5,8 kali oversubscribed,” kata Bintang melalui keterangan tertulisnya, Selasa (5/5).
ADVERTISEMENT
Bintang menyadari proses penerbitan Global Bonds di saar seperti bukan hal yang mudah. Sebab perusahaan harus melakukan optimasi terutama pada saat proses roadshow yang dilakukan melalui metode Virtual Conference.
Hasil dari Global Bonds ini nantinya akan digunakan untuk mendukung misiHutama Karya dalam menyelesaikan atau membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Binjai - Langsa, Bukit Tinggi - Padang, Pekanbaru - Bukit Tinggi, Indralaya-Muara Enim, Lubuk Linggau- Bengkulu dan ruas Sigli- Banda Aceh.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Saat proyek JTTS rampung, Hutama Karya akan menjadi operator jalan tol terbesar di Indonesia. Pasalnya, mega proyek tersebut merupakan proyek jalan tol dengan total panjang lebih dari 2.769 kilometer. Tak hanya fokus dalam pembangun JTTS saja, Hutama Karya masih terus berupaya berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur lainnya.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan industri konstruksi mempunyai peran strategis sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah tepat dan cepat memanfaatkan peluang dan efisiensi kinerja perusahaan adalah kunci menghadapi persaingan lokal maupun global, baik dengan sesama BUMN, sektor swasta, hingga kontraktor asing,” terang Bintang.
Hutama Karya menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selanjutnya yang menerbitkan surat utang dalam bentuk dolar AS, setelah beberapa BUMN lainnya telah sukses melakukan hal serupa seperti Pertamina, Jasa Marga dan PLN.
Sebelumnya Hutama Karya juga disematkan peringkat Investment Grade atau Layak Investasi oleh 2 lembaga rating internasional Moody’s yaitu dan Fitch pada April lalu.
Sejak tahun 2014 lalu, Hutama Karya telah diberikan mandat oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 2.769 km melalui Perpres No. 100 tahun 2014 yang kemudian diperbaharui menjadi Perpres No. 117 tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini sepanjang ± 500 km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut di antaranya adalah tol Bakauheni-Terbanggi
Besar (Bakter) sepanjang 140 km, tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km, tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km, dan tol Medan-Binjai (Medbin) sepanjang 17 km.
Adapun di tahun 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas yang diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km dimana progress konstruksi sudah mencapai 97 persen secara rata-rata.
Disusul ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapura-Blang Bintang sepanjang 13,5 km yang progress konstruksinya telah mencapai 99 persen secara rata-rata, serta terakhir ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai pada Juli 2020.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona