Di Tengah PSBB, Pengiriman Parsel Lebaran Tahun Ini Meningkat
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mencatatkan adanya tren kenaikan pengiriman barang berupa hampers dan parsel Lebaran selama Ramadhan di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Ketua Asperindo M Feriadi mengatakan, salah satu faktor pendorongnya yaitu adanya larangan mudik. Sebagai gantinya masyarakat saling bertukar mengirim parsel Lebaran.
“Tren pengiriman meningkat. Kirim mengirim sudah menjadi budaya saat menjelang Ramadhan apalagi sekarang adanya imbauan agar masyarakat tidak mudik sehingga kita optimistis kiriman akan meningkat,” ungkap Feriadi kepada kumparan, Minggu (10/5).
Sayangnya, Feriadi enggan menyebutkan persentase kenaikan volume pengiriman paket Lebaran tersebut. Menurutnya, angka persentase kenaikan baru bisa diprediksi menjelang peak season kiriman barang. Adapun, peak season biasanya terjadi seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
“Peak season biasanya terjadi H-7 Lebaran. Jadi kita lihat nanti,” ujarnya.
Namun Feriadi mengisyaratkan bahwa meskipun terjadi kenaikan, persentasenya tidak sebesar Ramadhan tahun lalu. Menurutnya, kenaikan kiriman paket ini cenderung didorong dari tumbuhnya penjualan online akibat tutupnya ritel-ritel offline karena adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Beruntungnya, industri logistik tetap bisa beroperasi di tengah masa PSBB.
ADVERTISEMENT
“Belum terlalu signifikan (kenaikan kiriman paket). Peningkatkan ada karena sekarang online jadi ramai karena pengaruh PSBB. Ditambah lagi karena industri logistik dan distribusi adalah industri yang dikecualikan, dengan kata lain tetap bisa beroperasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Feriadi menekankan bahwa kenaikan kiriman paket juga bisa berbeda antar perusahaan jasa pengiriman. Hal ini tergantung model bisnis masing-masing perusahaan. Namun secara umum, Feriadi optimistis bahwa terjadi kenaikan volume kiriman pada Ramadhan tahun ini.
“Harusnya meningkat hanya kondisinya tiap perusahaan pasti beda karena tiap perusahaan bisnis modelnya kan berbeda-beda. Bisnis model yang saya maksud adalah B to B, B to C, dan C to C,” tandasnya.
****
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona
Live Update
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Heli itu jatuh saat menyeberangi wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5).
Updated 20 Mei 2024, 11:45 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini