Di Tengah Wabah Corona, BEI Kedatangan 3 Emiten Baru

9 April 2020 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini Kamis (9/4) kedatangan tiga emiten baru yang merupakan emiten ke 22, 23 dan 24 untuk tahun ini. Ketiga emiten baru tersebut yaitu pemegang hak waralaba makanan cepat saji Texas Chicken PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), perusahaan arsitektur PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY), dan perusahaan mebel PT Cahaya Bintang Medan Tbk (MBMF).
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19, seremoni pencatatan saham perdana ketiga emiten baru ini dilaksanakan secara virtual melalui YouTube BEI.
Dalam aksi korporasi ini, emiten ke 22 yaitu CSMI melepas sebanyak 184.061.500 juta lembar saham atau setara dengan atau 22,55 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga perdana Rp 196 per saham.
“IPO ini adalah strategi untuk meningkatkan kinerja Perseroan dengan memperluas dan memperkuat jaringan gerai Texas Chicken,” ungkap Direktur Utama CSMI Arriola Arthur Raphael dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (9/4).
Menu Texas Chicken Plaza Festival. Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
Arriola mengatakan pihaknya bakal mengembangkan ayam goreng khas Texas Chicken khususnya di beberapa kota yang memiliki potensi besar terutama di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Sementara itu, RONY, perusahaan yang bergerak di bidang jasa arsitektur dan konstruksi ini menawarkan 250 juta saham kepada publik. Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dengan harga penawaran perdana Rp 100 per lembar RONY berpotensi meraup dana Rp 25 miliar dari IPO ini.
ADVERTISEMENT
Dari raihan dana tersebut, sekitar 55 persen akan digunakan untuk pembelian alat seperti komputer untuk real-time rendering dan mesin fit-out, sedangkan 45 persen sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
"Dengan adanya penambahan teknologi yang digunakan, kami berharap dapat bekerja dengan lebih cepat dan efisien, sehingga bisa menghasilkan pendapatan lima kali lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," ujar Presiden Direktur RONY Jang Rony Yuwono.
Selanjutnya, emiten ke-24 yaitu Cahaya Bintang Medan, melepas 375 juta saham baru atau setara 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 160 per saham. Direktur Utama CBMF Suwandi mengatakan, potensi industri furnitur tanah air cukup potensial mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pasar ekspor, hal ini juga didorong terus meningkatnya pertumbuhan sektor properti.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan bisnis properti dalam negeri tentu sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan industri furnitur," ujar Suwandi. Dana dari hasil IPO ini rencananya akan dipakai sebesar 52 persen untuk pembelian mesin dan 48 persen untuk modal kerja perusahaan.