Di Tengah Wabah Corona, Pemerintah Diminta Waspada Produksi Bahan Pangan Turun

8 April 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitra petani TaniHub berpose di tengah-tengah ladang selada di Bedugul, Bali Foto: Bhisma Adinaya/Tanihub Group
zoom-in-whitePerbesar
Mitra petani TaniHub berpose di tengah-tengah ladang selada di Bedugul, Bali Foto: Bhisma Adinaya/Tanihub Group
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona begitu berdampak pada mayoritas sektor perekonomian di Indonesia, termasuk pertanian.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun diminta jangan sampai melupakan ancaman-ancaman berikutnya, khususnya di sektor pertanian yang banyak menyediakan bahan-bahan pokok. Salah satu ancamannya adalah terkait produksi.
“Ada tantangan produksi saat pandemi ini yang jadi menambah hantaman berikutnya atau ancaman berikutnya,” kata Peneliti Center for Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Dhenny Yuartha Junifta saat siaran langsung di youtube INDEF, Rabu (8/4).
Dhenny mengaku sudah mendapatkan data pasokan pangan nasional yang dianggap pemerintah cukup sampai beberapa bulan berikutnya. Hanya saja, ia mengingatkan pemanfaatan pasokan tersebut tentu berbeda karena saat ini Indonesia belum selesai menghadapi serangan virus corona.
Petani memanen bunga kol di area persawahan Desa Mukuh, Kediri, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Selain itu, Dhenny merasa tidak menutup kemungkinan ada penurunan produktivitas pertanian karena para petani juga berusaha tidak terkena virus tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bulan Maret sampai April adalah jadwal panen pertama. Nah, masalahnya ketika pandemi buruh-buruh pertanian yang akan memanen pertaniannya akan terhambat karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan seperti mengurangi aktivitas keluar,” ujar Dhenny.
Lebih lanjut, Dhenny juga menyarankan agar pemerintah mengantisipasi adanya perubahan iklim. Sebab, kata Dhenny, perubahan tersebut menimbulkan risiko gagal panen. Kondisi tersebut tentu berdampak besar terhadap pasokan bahan pangan.
“Ini ancaman karena terjadi perubahan iklim juga mengubah cara masyarakat, tenaga kerja di sektor pertanian memproduksi,” tutur Dhenny.